Bisnis, JAKARTA – Tak bisa dipungkiri jika sejauh ini kalangan petani tidak memiliki posisi tawar yang menguntungkan saat bertransaksi lantaran harga komoditas yang mereka hasilkan sangat bergantung kepada pasar.
Tak pelak posisi para petani masih sebagai price taker yang mengikuti fluktuasi harga pasar dan bukan price maker dalam pusaran perdagangan hasil-hasil pertanian.
Padahal secara umum, penyediaan pangan harus dipahami sebagai suatu sistem menyeluruh yang tidak hanya berhenti dengan panen tetapi juga membutuhkan penanganan proses pasca-panen yang memadai.
Sejauh ini, dalam proses produksinya, para petani tidak hanya kurang didukung infrastruktur yang optimal seperti irigasi, jalan untuk distribusi tetapi juga sarana penyimpanan dan pengolahan yang ikut mempengaruhi mutu produk pertanian.