RBC Industri Asuransi di Atas 120%, Baik tetapi Menurun

Rasio risk-based capital (RBC) adalah perbandingan antara aset dan utang perusahaan asuransi.

Jaffry Prabu Prakoso

5 Jan 2023 - 19.00
A-
A+
RBC Industri Asuransi di Atas 120%, Baik tetapi Menurun

Karyawan berfoto di kantor PT Asuransi Jasa Tania Tbk. atau Asuransi Jastan. /Dok. Asuransi Jasa Tania

Bisnis, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa kondisi permodalan di sektor industri keuangan nonbank (IKNB) masih terjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari risk-based capital (RBC) industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing sebesar 479,88 persen dan 324,34 persen atau berada di atas threshold sebesar 120 persen pada November 2022.

Meski masih terjaga dengan baik, OJK mengungkapkan bahwa RBC berada dalam tren yang menurun, di mana OJK memantau beberapa perusahaan asuransi secara ketat.

Pengamat Asuransi & Dosen Program MM-FEB UGM Kapler Marpaung melihat bahwa kondisi RBC perusahaan asuransi pasca Covid-19 cenderung terus mengalami penurunan, meski secara agregat nasional masih di atas batas minimum 120 persen. 


Karyawan melintasi logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti


Namun demikian, Kapler menuturkan bahwa RBC yang secara agregat itu tidak serta-merta menandakan kondisi keuangan perusahaan asuransi di Indonesia berada di taraf sehat.

“Banyak sekarang tingkat RBC asuransi sudah di bawah 120 persen, bahkan ada beberapa yang minus,” kata Kapler kepada Bisnis, Rabu (4/1/2023).

Secara umum, kata Kapler, apabila tingkat RBC suatu perusahaan asuransi berada di atas 120 persen atau jauh di atas rata-rata nasional, maka dapat dikatakan asuransi tersebut sehat secara finansial. Artinya, Kapler menjelaskan bahwa kekayaan yang diperkenankan (admitted assets) jauh di atas kewajiban yang diperkenankan (admitted liabilities).

Baca juga: Kontribusi Pajak Sektor Keuangan & Asuransi Capai 10,9 Persen

“Kalau RBC suatu perusahaan baik, itu salah satu indikator bahwa perusahaan tersebut sehat dan tentu akan mampu membayar kewajibannya. Artinya, kecil kemungkinan akan mengalami gagal bayar,” sambungnya.

Sementara itu, apabila perusahaan asuransi memiliki RBC jauh di atas batas tingkat minimum hingga mencapai ribuan persen, maka berdasarkan kesehatan keuangan merupakan hal yang bagus. 

Pasalnya, Kapler menerangkan hal itu menandakan aset yang dimiliki jauh di atas kewajiban atau utang. Dengan kata lain, nasabah asuransi tersebut aman dari sisi kesehatan keuangan.

Baca juga: Baca Juga: Menimbang Potensi Bisnis Asuransi Kendaraan Listrik

“Tapi apakah perusahaan asuransi yang tingkat RBC-nya tinggi pasti sangat baik secara operasional? Tentu ini masalah lain lagi,” ungkapnya.

Kapler menjelaskan bahwa kegiatan operasional bisa saja kurang optimal apabila perusahaan asuransi tidak atau kurang memanfaatkan modalnya untuk menerima risiko RBC yang tinggi. “Artinya, modalnya tidak terpakai, kecuali hanya diinvestasikan,” tandasnya. (Rika Anggraeni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.