Real Estat Industri & Logistik Tahun Depan Beri Laba 20%

Konsultan properti Colliers menyebutkan bahwa industri dan logistik menjadi aset real estat yang paling dicari sepanjang tahun depan dengan menjanjikan keuntungan 10% hingga 20% dari nilai modal.

M. Syahran W. Lubis

15 Des 2021 - 01.40
A-
A+
Real Estat Industri & Logistik Tahun Depan Beri Laba 20%

Ilustrasi real estat logistik di Jepang./ShutterStock

Bisnis, JAKARTA – Industri dan logistik akan menjadi aset real estat paling dicari di Asia Pasifik tahun depan dengan penanam modal mengantisipasi keuntungan sebesar 10% hingga 20% dari nilai modal.

Sementara itu, ruang perkantoran inti dan inti-plus adalah preferensi investasi teratas bagi investor secara global, kata konsultan properti Colliers dalam Laporan Outlook Investor Global 2022. .

Dengan arus modal antarnegara yang kemungkinan kembali setelah dimulainya lagi perjalanan dan aktivitas bisnis secara progresif, lebih banyak investor diharapkan menerapkan rencana investasi yang tertunda pada 2022.

"Optimisme di Asia Pasifik terus mengumpulkan momentum dan investor memiliki keinginan yang jelas untuk memperluas portofolio mereka. Volume transaksi pulih kembali ke level tertinggi sebelum Covid dan kinerja operasi aset tetap dalam siklus kenaikan," kata Terence Tang, Direktur Pelaksana Colliers Asia.

Menurut laporan survei oleh Colliers, aset industri dan logistik adalah yang paling didambakan di Asia Pasifik, dengan lebih dari 20% investor mengantisipasi keuntungan nilai modal 10 hingga 20% dalam aset industri dan logistik nilai tambah pada 2022.

Kantor inti-plus tetap menjadi kelas aset yang populer bagi investor regional di Singapura, Sydney, dan Tokyo, demikian pantauan Colliers.

Konsultan itu mencatat 63% responden menunjukkan mereka berencana berinvestasi dalam aset ini dibandingkan dengan 54% tahun lalu.

“Ini menandakan kepercayaan pada stabilitas dan prospek pertumbuhan modal dari pasar ini, bahkan ketika organisasi bereksperimen dengan model kerja jarak jauh dan hibrida,” ungkap lapoiran tersebut.

Apartemen dan properti komersial di Singapura, foto file September 2018./Reuters

Laporan itu mencatat pula bahwa properti multikeluarga terus menarik investor baru di seluruh kawasan, meskipun akses masuk sebagian besar melalui pembangunan di China dan Australia.

Hampir setengah dari mereka yang disurvei menyatakan bahwa mereka mencari peluang pengembangan, terutama berfokus pada pasar ini.

Investor akan fokus pada Jepang sebagai satu-satunya pasar yang mapan, meskipun sejumlah kecil dari mereka yang disurvei menunjukkan minat di beberapa pasar multikeluarga yang lebih kecil termasuk Singapura dan Hong Kong.

Dengan lingkungan, sosial, tata kelola menjadi pertimbangan yang lebih penting secara global, lebih banyak investor juga akan mengikuti peralihan ke kantor yang terdesentralisasi, business park, dan ruang fleksibel atau coworking, kata laporan tersebut.

Tang mengamati bagaimana semakin banyak pemilik gedung perkantoran dan tuan tanah yang bekerja sama dengan platform rekan kerja untuk memenuhi peningkatan permintaan akan ruang fleksibel. "Di kota-kota seperti Shanghai, Hong Kong, dan Singapura, kami melihat permintaan yang meningkat untuk business park. Secara keseluruhan, ini kelas aset yang sangat tangguh.”

ASET RITEL & HOTEL

Survei Colliers juga menunjukkan bahwa investor melihat potensi yang signifikan untuk apresiasi dan penggunaan kembali aset ritel.

Sekitar sepertiga dari investor yang mempertimbangkan alokasi ritel menargetkan investasi oportunistik termasuk perubahan penggunaan.

Residensial dan komersial Beijing, China, foto file 28 Juni 2018./Reuters

Hotel juga menjadi target oportunistik dengan 38% investor melirik sektor ini. Sektor hotel dan ritel menawarkan peluang bagus di kota-kota dengan pasar domestik yang besar seperti Jepang, Australia, dan Korea Selatan.

Aset khusus, terutama pusat data, ilmu kehidupan dan perawatan kesehatan, diprediksi membantu meningkatkan volume investasi pada 2022, dengan perumahan mahasiswa juga siap untuk kembali karena Australia, pasar utama kawasan ini, terbuka untuk pengunjung internasional.

“Minat pada aset alternatif ini akan terus tumbuh di sebagian besar pasar Asia, karena investor mencari jalan baru untuk pertumbuhan dan pengembalian di tengah perubahan yang dibawa oleh evolusi teknologi dan kebutuhan perawatan kesehatan yang sedang berlangsung,” ungkap Colliers.

PILIHAN SAFE HAVEN

Tony Horrell, Kepala Pasar Modal Global di Colliers, mengemukakan permintaan yang terpendam dan transaksi yang tertunda menjadi momentum tahun depan.

Akan tetapi, investor menghadapi pasar yang semakin kompleks dan kompetitif, diwarnai oleh regulasi baru dan ketidakpastian Covid-19.

“Ruang kantor di kota-kota tingkat 1 dipandang sebagai aset safe haven yang menawarkan rute menarik untuk menyebarkan modal,” kata Horrell.

Dengan transaksi investasi besar agak terbatas selama periode pandemi Covid-19, Colliers menyaksikan kelelahan pandemi dengan pekerja kantoran kembali ke kantor dalam jumlah yang meningkat dan peningkatan investasi baru-baru ini di perumahan dan apartemen mencerminkan permintaan investasi yang terpendam.

Sementara itu, Steve Atherton, Head of Capital Markets & Investment Services di Colliers Indonesia, memprediksi lebih banyak aktivitas investasi pada 2022, karena ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh lebih dari 6% dan pembatasan perjalanan dikurangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.