Bisnis, JAKARTA – Harus diakui aset terumbu karang merupakan kekayaan perairan laut yang berpotensi menghidupkan perekonomian wilayah pesisir lewat inovasi pemanfaatan yang terkendali dan menyimbangkan ekologi lingkungan.
Namun di sisi lain, kerusakan terumbu karang di sejumlah perairan juga menuntut penanganan dan rehabilitasi berkelanjutan dari para pemangku kepentingan termasuk seluruh lapisan masyarakat sekitarnya.
Salah satu program manajemen dan rehabilitasi terumbu karang yang telah dijalankan dengan dukungan pendanaan global di Indonesia adalah Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Coral Triangle Initiative World Bank (Coremap-CTI WB) yang bertujuan untuk penyelamatan terumbu karang sekaligus menghidupkan perekonomian lokal.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Arifin Rudyanto menyatakan bahwa program strategis ini diinisiasi untuk perlindungan terhadap sumber daya pesisir khususnya terumbu karang yang memiliki 500 jenis dengan luas sekitar 25 ribu kilometer persegi.