Free

Rekomendasi Saham Emiten Semen Saat Laba Tengah Labil

Kinerja laba bersih tiga emiten BUMN unggulan, SMGR, INTP, hingga SMBR mengalami penurunan. Kendati demikian, rekomendasi sahamnya menarik untuk tetap diperhatikan

Tim Redaksi

10 Mei 2024 - 22.30
A-
A+
Rekomendasi Saham Emiten Semen Saat Laba Tengah Labil

Ilustrasi semen./Istimewa

Bisnis, JAKARTA – Tiga emiten semen kompak menorehkan penurunan laba bersih pada kuartal I/2024. Mereka adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), dan PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR).

Melansir laporan keuangan masing-masing perusahaan, Jumat (10/5/2024), SMBR tercatat membukukan penurunan laba bersih terbesar yakni 47,62% secara tahunan atau dari posisi Rp9,69 miliar menjadi Rp5,07 miliar pada kuartal I/2024.

Posisi berikutnya adalah INTP yang mengakumulasikan laba bersih periode berjalan sebesar Rp238,02 miliar. Perolehan tersebut turun 35,91% year-on-year (YoY).

Adapun SMGR membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp472 miliar sampai dengan kuartal I/2024. Capaian ini melemah 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai kondisi oversupply atau kelebihan pasokan masih menjadi tantangan tersendiri bagi industri semen domestik pada kuartal I/2024.

“Kalau terkait dengan pemberat memang kondisi oversupply ini yang menjadi salah satu kendala. Belum lagi kenaikan harga bahan baku,” ujarnya kepada Bisnis.

Dia pun memandang prospek emiten semen pada kuartal kedua belum juga menjanjikan. Meski demikian, sepanjang tahun ini, permintaan semen berpeluang tumbuh seiring meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur.

Pemerintah dalam Alokasi Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 telah menyiapkan anggaran proyek infrastruktur sebesar Rp422,7 triliun. Alokasi tersebut meningkat 8% jika dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp391,7 triliun.

Tak cuma itu, terpilihnya Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih juga menjadi katalis positif. Sebab, keduanya memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN Nusantara.

“Akan cukup banyak pembangunan infrastruktur selama political will dari pemerintah masih kuat, dan komitmen dari pihak swasta pun masih kuat. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih cukup stabil,” pungkasnya.

Untuk saat ini, Mirae Asset Sekuritas menyematkan rekomendasi tahan atau hold untuk ketiga saham semen. Perinciannya SMGR memiliki target harga di level Rp4.870 per lembar, INTP dipatok Rp7.500, sementara SMBR berada di Rp214.

Dalam pandangan lain, Riset J.P Morgan menyebutkan baik INTP maupun SMGR membukukan penurunan laba dengan tren serupa, yakni lemahnya volume penjualan dan turunnya harga jual rata-rata campuran alias blended average selling price (ASP).

Riset yang ditulis oleh Arnanto Januri dan Henry Wibowo ini menyebutkan bahwa INTP melaporkan penurunan lebih tajam pada blended ASP yang kemungkinan disebabkan oleh efek konsolidasi Semen Grobogan.

Ebitda per ton Indocement tercatat mengalami penurunan sebesar 17% YoY menjadi 163.000 per ton, sementara Semen Indonesia melemah 6% secara tahunan menjadi 189.000 per ton.

“Proyeksi laba tahun 2024 untuk SMGR dan INTP lebih rendah 10%-15% dari estimasi pasar dan hasil kuartal I/2024 yang lemah akan memicu revisi ke bawah. Kemungkinan lebih curam untuk INTP,” tulis riset J.P Morgan awal Mei 2024.

Dengan kondisi tersebut, J.P Morgan menyatakan tetap berhati-hati dan mempertahankan peringkat netral untuk SMGR dan underweight untuk saham INTP.

Baca Juga :

 

Program ESG

Pengembangan program environment, social, and governance (ESG) pun patut menjadi perhatian para produsen semen ini. Salah satunya, emiten grup SMGR, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) yang melakukan tiga program keberlanjutan terkait pemanfaatan lahan pasca tambang sekaligus program tangggung jawab sosial.

Vita Mahreyni mengatakan percepatan pembangunan desa membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pelaku usaha. Sebagai perusahaan BUMN, SMGR siap berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah serta pihak lainnya untuk bersama-sama membangun dan memajukan desa di Indonesia.

Adapun, program pertama yakni, budi daya melon merupakan inovasi sosial SBI Pabrik Tuban yang dilakukan oleh kelompok tani binaan, Mliwang Metu Banyune, di lahan milik SBI dan desa setempat seluas 7.000 m2 di Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Program ini dimulai pada awal Agustus 2023 dengan penanaman 3.500 bibit melon menggunakan sistem lanjaran atau ajir bambu, di mana ajir dipasang untuk merambatkan tanaman dari bibit melon, sehingga saat berbuah melon akan menggantung. Dengan begitu, melon lebih terjamin kebersihannya karena tidak tergeletak di tanah yang berpotensi menyebabkan jamur. 

Budi daya melon ini sendiri mengandalkan air dari danau buatan sebagai sumber pengairan. Dengan luas area sekitar 46.000 m2 dan kedalaman rata-rata 3 m, danau buatan yang dikelola oleh Perusahaan bersama masyarakat sekitar itu memiliki kapasitas sekitar 138.000 m3 dan biasa dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan, dan penyiraman jalan. 

Hingga saat ini telah dilakukan dua kali panen, yaitu pada November 2023 dan Maret 2024. Pada panen pertama November 2023 lalu, tingkat keberhasilan budi daya melon berada di angka 70 sampai 75 persen dengan menghasilkan kurang lebih 8.000 buah melon siap konsumsi. Keberhasilan yang diraih mendorong SBI Pabrik Tuban untuk mereplikasi program ini di desa lain ke depannya. 

Program kedua, program Bank Sampah yang telah dimulai sejak 2016 mengajak masyarakat untuk menabung sampah dengan banyak keuntungan yang bisa didapat. Melalui kerja sama dengan Pegadaian dan BPJS, masyarakat yang menabung sampah bisa mendapat emas dan membayar iuran BPJS, sehingga memberikan nilai tambah bagi banyak pihak. 

Adapun, program ketiga, yakni Baruwani Ranajaya merupakan program pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (komunitas) mendukung inisiatif Perusahaan dalam penggunaan bahan bakar alternatif dalam produksi semen, serta mengatasi persoalan yang ditimbulkan oleh sampah. Program yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular ini bekerja sama dengan pemerintah desa untuk mengajak masyarakat memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomi. 

Program Baruwani dimulai pada 2019 dengan memberikan pendampingan kegiatan pilah dan olah sampah di Kelurahan Karangtalun, Cilacap Utara. Kemudian pada periode 2020-2022, program pendampingan diperluas (direplikasi) ke 14 lokasi di 5 kecamatan. Hingga saat ini tercatat terdapat 26 komunitas yang mendapat pendampingan, meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain. 

Produk hasil pengolahan sampah yang dibuat oleh komunitas Baruwani pun beragam, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk kantong ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga dari olahan sampah plastik. Ke depannya, program ini akan dikembangkan ke arah ketahanan pangan dari kompos, di mana setiap keluarga didorong untuk menanam sayuran dengan memanfaatkan lahan di rumah masing-masing.

Baca Juga :

 

“Inovasi sosial SBI Pabrik Tuban dan Cilacap sejalan dengan semangat keberlanjutan SIG dan turut berkontribusi dalam pencapaian target keberlanjutan SIG yang telah ditetapkan dalam Sustainability Road Map 2030,” kata Vita.

Adapun, SMCB meraih tiga penghargaan CSR (Corporate Social Responsibility) dan PDB (Pengembangan Desa Berkelanjutan) Awards 2024 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). 

SBI Pabrik Tuban berhasil meraih dua penghargaan, antara lain kategori Gold untuk program Desa Tanpa Kesenjangan melalui inovasi sosial pelibatan masyarakat dalam budi daya melon, serta kategori Silver untuk program Desa Peduli Lingkungan melalui kegiatan bank sampah. 

Sementara SBI Pabrik Cilacap meraih penghargaan kategori Gold untuk program Baruwani Ranajaya: Bala Runtah Watu Geni Ranajaya yang merupakan kegiatan pengolahan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat dengan prinsip ekonomi sirkular. 

Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo mengatakan bahwa keberlanjutan tentang bagaimana perusahaan sebagai bagian dari lingkungan dan masyarakat, memastikan keberadaannya membawa manfaat positif untuk masyarakat, menjaga lingkungan hidup, dan memastikan pertumbuhan ekonomi. 

“Dalam sinergi bersama SIG, strategi keberlanjutan kami menjadi acuan dalam menjalankan bisnis dan operasional, mengedepankan tata kelola yang baik (GCG), tata kelola sumber daya berkelanjutan, inisiatif ramah lingkungan, serta pemberdayaan SDM dan masyarakat yang tercermin antara lain dalam program CSR dan pembangunan komunitas di tingkat desa.(Dionisio Damara Tonce, Rinaldi Azka)


___________


Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnisindonesia.id tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.