Bisnis, JAKARTA — PT Adaro Energy Indonesia Tbk. menikmati pertumbuhan kinerja keuangan yang signifikan sepanjang tahun 2021 lalu berkat kenaikan permintaan dan harga batu bara global. Namun, keberlanjutan hasil positif ini berada dalam tantangan di tengah kampanye energi hijau yang kian masif.
Emiten dengan kode saham ADRO ini telah mengumumkan kinerja keuangannya untuk periode 2021. Hasilnya, pendapatan perseroan mencapai US$3,99 miliar, melonjak 58 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari tahun sebelumnya US$2,54 miliar.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan hanya naik 14 persen YoY menjadi US$2,22 miliar. Seiring dengan itu, laba kotor perseroan melonjak 207 persen YoY menjadi US$1,77 miliar dan laba usaha meroket 436 persen YoY menjadi US$1,53 miliar.
Ebitda operasional perseroan dapat meningkat 138 persen YoY menjadi US$2,1 miliar. Capaian ini melebihi target perseroan yang telah direvisi, yakni antara US$1,75 miliar hingga US$1,90 miliar.