Upaya ekstra bakal dibutuhkan untuk memompa pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal terakhir tahun ini. Alasannya, selain arah tak pasti ekonomi global, inflasi di dalam negeri juga diprediksi bakal kembali meninggi.
Konsensus ekonom Bloomberg yang dihimpun Senin (31/10), bahkan mengestimasi inflasi di Indonesia pada Oktober 2022 bakal menembus 6 persen (year-on-year/YoY). Terakhir kali, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi September sebesar 5,95 persen YoY, lebih tinggi ketimbang inflasi Agustus 4,69 persen (YoY). BPS akan merilis data inflasi Oktober 2022 pada hari ini, Selasa (1/11).
Risiko kenaikan inflasi itu tak lepas dari penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September lalu. Sejumlah kalangan memperkirakan bahwa inflasi amat mungkin naik lagi pada kuartal IV/2022.
Ramalan itu mungkin tak keliru. Secara historis BPS mencatat dampak dari kenaikan harga BBM terhadap inflasi lazim terjadi pada bulan kedua sejak kebijakan tak populis itu diberlakukan.