Rencana Rights Issue Terbangkan Saham Bank Amar (AMAR)

Bank Amar akan melaksanakan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue sebanyak 3,59 miliar saham. Harga pelaksanaan dipatok Rp280 per saham, sehingga dana yang dibidik mencapai Rp1 triliun.

Emanuel Berkah Caesario

25 Mei 2022 - 17.02
A-
A+
Rencana Rights Issue Terbangkan Saham Bank Amar (AMAR)

Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, JAKARTA — Sentimen aksi penambahan modal melalui mekanisme rights issue telah menghantarkan saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. melesat ke zona hijau sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (25/5), hingga ditutup naik 8,93 persen ke level Rp366.

Saham ini ramai ditransaksikan hari ini dengan total frekuensi mencapai 7.909 kali dengan nilai perdagangan Rp19,87 miliar.

Jika ditelisik lebih jauh, saham AMAR terpantau sudah berada di jalur positif sepanjang tahun ini. Sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD), harga saham perseroan menguat 22,82 persen, sedangkan selama setahun terakhir melesat 58,75 persen.

Bank Amar akan melaksanakan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue sebanyak 3,59 miliar saham. Harga pelaksanaan dipatok Rp280 per saham, sehingga dana yang dibidik mencapai Rp1 triliun.

Tolaram Group Inc. selaku pemegang saham pengendali Bank Amar menyatakan siap menyerap seluruh haknya dalam aksi rights issue yang digulirkan perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Tolaram memiliki 7,6 miliar saham emiten bank dengan kode AMAR tersebut dan memiliki hak untuk memperoleh 1,97 miliar saham baru. Tolaram pun menyatakan bakal menyerap seluruh saham baru yang menjadi haknya.


Selain itu, Tolaram juga bakal menyerap sisa alokasi pemesanan saham tambahan sebanyak-banyaknya 2,18 miliar saham dengan harga Rp280 per saham atau senilai Rp612 miliar.

Di sisi lain, dalam keterbukaan itu, Investre Singapore Pte Ltd. (Investree Group) tidak disebutkan ikut menyerap rights issue. Seperti diketahui, Tolaram telah sepakat menjual 18,4 persen saham emiten bank berkode AMAR itu ke Investree beberapa waktu lalu.

Executive Vice President (EVP) Finance Amar Bank, David Wirawan, mengatakan bahwa transaksi antara Investree dengan Tolaram masih dalam proses ketika perseroan menerbitkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (23/5).

David menambahkan bahwa perseroan berharap transaksi tersebut dapat segera selesai, sehingga Investree dapat melaksanakan seluruh haknya dalam right issue tersebut.

“Kami memiliki ekspektasi agar transaksi tersebut segera selesai sehingga Investree dapat melaksanakan haknya pada PMHMETD II dan kolaborasi Amar dan Investree dapat segera kami lakukan untuk menghadirkan perbankan digital yang memberikan dampak,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (24/5).

David sebelumnya sempat mengatakan kesepakatan antara Tolaram dengan Investree akan memungkinkan Bank Amar untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun pada akhir 2022. Hingga Maret, ekuitas perseroan mencapai Rp2,05 triliun.

Adapun, seluruh dana yang akan diterima perseroan dari aksi korporasi ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan sekaligus tambahan modal untuk penyaluran kredit.

Penguatan struktur permodalan memang menjadi fokus perseroan pada tahun ini. Hal tersebut guna memenuhi Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum mengenai pemenuhan Modal Inti Minimum.

Hingga Maret 2022, ekuitas Bank Amar tercatat sebesar Rp2,05 triliun, sedangkan regulator mewajibkan bank untuk memiliki modal inti minimal Rp3 triliun sampai dengan akhir tahun ini.


HMETD akan dibagikan kepada pemegang saham AMAR, yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 12 Juli 2022. Setiap pemilik 100 saham lama akan memperoleh 26 HMETD dengan harga pelaksanaan Rp280 per saham.

Bank Amar menargetkan rights issue ini mendapatkan tanggal efektif dari otoritas pada 30 Juni 2022. Sementara itu, perseroan menetapkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di pasar reguler dan negosiasi pada 8 Juli, sedangkan di pasar tunai 12 Juli.

Kemudian, periode perdagangan HMETD dimulai pada 14 – 20 Juli 2022. Adapun, periode penyerahan saham tambahan berlangsung pada 18 – 22 Juli 2022 dan 21 Juli diagendakan sebagai tanggal terakhir pembayaran pemesanan pembelian saham tambahan.

(Reporter: Dionisio Damara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.