Resah dan Gelisah Mengejar Target Lifting di Tengah Tuntutan EBT

Peningkatan produksi migas menjadi prioritas karena kondisi geopolitik global yang sangat dinamis, salah satunya perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan ancaman krisis energi, pangan, dan ekonomi.

Ibeth Nurbaiti

13 Okt 2022 - 18.30
A-
A+
Resah dan Gelisah Mengejar Target Lifting di Tengah Tuntutan EBT

Aktivitas Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Antara/M Risyal Hidayat

Bisnis, JAKARTA — Masih sulitnya mengungkit kinerja produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi nasional membuat pemerintah kian resah dan gelisah, meskipun pada saat yang sama ada desakan untuk terus menekan emisi karbon dengan pemanfaatan energi yang lebih bersih. 

Sebagai net importir migas, peningkatan produksi di dalam negeri menjadi salah satu cara yang tepat untuk menekan ketergantungan terhadap impor sekaligus mengurangi beban anggaran negara.

Baca juga: Sumur Migas Mangkrak Milik Pertamina Jadi Incaran Pemda

Terlebih, sumber energi fosil masih mendominasi bauran energi nasional dan hingga 2050 nanti setidaknya Indonesia masih membutuhkan migas untuk mencukupi kebutuhan energi nasional. Industri hulu migas juga masih tetap diperlukan untuk menunjang kebutuhan energi di masa mendatang sekaligus sebagai jembatan menuju transisi energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.