Bisnis, JAKARTA — Otoritas China telah mengumumkan deretan kebijakan yang digadang-gadang akan menjadi resep untuk membuat sektor properti kembali gurih dan memulihkan perekonomian Negeri Panda secara keseluruhan.
Dilansir dari Bloomberg Jumat (1/9/2023), target pertumbuhan ekonomi China sebesar 5 persen pada 2023 tengah berada dalam risiko. Kemerosotan sektor riil real estat telah meningkatkan bahaya terhadap sistem keuangan di Negeri Panda.
Bloomberg melaporkan penjualan pengembang properti terbesar di China turun 34 persen secara tahunan pada Agustus 2023. Sementara itu, salah satu raksasa properti China Country Garden Holdings Co. berada di ambang gagal bayar atau default.
Di sisi lain, kebijakan yang diambil pemerintah China untuk membangkitkan kembali sektor properti mendapatkan reaksi beragam khususnya terkaitnya seberapa ampuh strategi itu untuk meningkatkan keyakinan terhadap perekonomian serta memacu pertumbuhan.