Bisnis, JAKARTA - Gejolak perekonomian global belum berhenti setelah ketegangan geopolitik antara China dan Taiwan memanas akibat provokasi dari AS. Belum adanya kepastian terkait dengan pelonggaran kebijakan moneter di AS meski inflasi pada Juli mereda masih menyisakan rasa was-was bagi Indonesia.
Setidaknya dua isu itu yang kini ada di kepala Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ketangguhan ekonomi dalam negeri justru terancam dari faktor eksternal.
Beruntungnya, perekonomian domestik tumbuh solid dan komitmen investasi terus mengucur, membuatnya tak ragu untuk menguji ketahanan fiskal setelah memberi sinyal untuk menaikkan cukai rokok pada tahun depan.
Baru saja, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen (CPI) AS 8,5 persen pada Juli 2022, lebih rendah dari Juni sebesar 9,1 persen dan berada di bawah ekspektasi analis. Penurunan harga bahan bakar di AS menjadi salah satu faktor melandainya inflasi.