Revitalisasi Pasar Turi & Redupnya Ikon Pusat Grosir di Surabaya

Hanya belasan pedagang yang membuka kembali lapak mereka setelah 15 tahun terbengkalai pascakebakaran Pasar Turi Surabaya pada 2007.

Wike D. Herlinda

4 Mei 2022 - 17.30
A-
A+
Revitalisasi Pasar Turi & Redupnya Ikon Pusat Grosir di Surabaya

Pasar Turi Baru tampak lowong di H+2 Lebaran 2022, Rabu (4/5/2022). Sejak peresmian pada akhir Maret 2022, pedagang mengaku jumlah pengunjung pasar yang menjadi ikon Kota Surabaya ini masih tergolong sepi, meski mulai ada sedikit perbaikan./Bisnis-Muhammad Olga

Bisnis, SURABAYA — Aktivitas perdagangan grosir di Pasar Turi Baru masih terlihat lengang. Hanya belasan pedagang yang membuka kembali lapak mereka setelah 15 tahun terbengkalai pascakebakaran pada 2007. 

Setelah gedung baru itu diresmikan Pemerintah Kota Surabaya pada Senin (22/3/2022), intensitas kunjungan masyarakat relatif masih rendah dibandingkan dengan masa sebelum pandemi. 

Salah seorang pedagang alat-alat jahit dan benang Abdul Kadir (69) mengatakan berjualan di Pasar Turi Baru ibaratnya menjadi pedagang pemula lagi. 

Alasannya, Abdul yang sudah berjualan selama 4 dekade di pasar itu, mengaku dirinya mesti mencari ulang pelanggan baru lantaran minimnya kunjungan masyarakat ke gedung hasil renovasi tersebut. 

“Tempat yang baru ini belum seperti dahulu, jadi mesti merintis dari bawah lagi kalau dahulu ramai sekali,” kata Abdul saat ditemui Tim Jelajah Lebaran 2022 Bisnis Indonesia di Pasar Turi, Surabaya, Rabu (4/5/2022). 

Pasar Turi Baru tampak lowong di H+2 Lebaran 2022, Rabu (4/5/2022). Sejak peresmian pada akhir Maret 2022, pedagang mengaku jumlah pengunjung pasar yang menjadi ikon Kota Surabaya ini masih tergolong sepi, meski mulai ada sedikit perbaikan./Bisnis-Muhammad Olga

Adapun, sebagian besar pedagang Pasar Turi Baru migrasi ke Pusat Grosir Surabaya atau PGS setelah insiden kebakaran pada 2007. 

Setelah 15 tahun berlalu, sebagian besar pedagang itu memilih untuk tetap berjualan di PGS. Konsekuensinya, banyak stan di Pasar Turi itu tutup akibat peralihan konsentrasi perdagangan ke pasar lain.

Berdasarkan catatan Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya per Januari 2022,  sebanyak 3.780 pedagang lama sudah memiliki stan di Pasar Turi Baru dari total sekitar 5.000 stan yang tersedia. 

Adapun, stan pedagang lama itu difokuskan di Lantai Lower G, lantai 1, 2 dan 3. Sementara itu, lantai 4 ke atas difokuskan untuk pedagang baru. 

Kendati demikian, Tim Jelajah Lebaran melihat ribuan stan tutup di sepanjang lorong pasar yang membentang luas di atas lahan seluas 22.000 meter persegi dengan dilengkapi sembilan lantai. 

Pasar Turi Baru tampak lowong di H+2 Lebaran 2022, Rabu (4/5/2022). Sejak peresmian pada akhir Maret 2022, pedagang mengaku jumlah pengunjung pasar yang menjadi ikon Kota Surabaya ini masih tergolong sepi, meski mulai ada sedikit perbaikan./Bisnis-Muhammad Olga

Berdasarkan cerita yang dituturkan sejumlah pedagang, mereka juga terpaksa untuk melakukan efisiensi jumlah gerai lantaran kunjungan masyarakat yang makin rendah hingga momentum Lebaran tahun ini. 

“Situasinya seperti ini tidak hanya di Pasar Turi saja tetapi di tempat lain juga ya karena pandemi kemarin, lalu di Pasar Turi setelah kebakaran itu mereka pilih ke PGS sambil menunggu kapan mulai ramai di sini kan baru diresmikan Maret lalu setelah vakum 15 tahun,” tuturnya.

Pasar Turi Baru tampak lowong di H+2 Lebaran 2022, Rabu (4/5/2022). Sejak peresmian pada akhir Maret 2022, pedagang mengaku jumlah pengunjung pasar yang menjadi ikon Kota Surabaya ini masih tergolong sepi, meski mulai ada sedikit perbaikan./Bisnis-Muhammad Olga

DORONG KUNJUNGAN

Sementara itu, Ridwan (39) pedagang barang fesyen di Pasar Turi mengatakan momen Lebaran tahun ini turut mendorong kunjungan masyarakat yang sempat terkontraksi dalam selama pandemi dua tahun lalu. 

Ridwan menuturkan omzetnya sempat anjlok di angka rata-rata 25 juta per bulan akibat pandemi saat itu. Padahal, rata-rata omzet saat situasi normal bisa mencapai Rp80 juta per bulan. 

Ridwan berharap momen Lebaran tahun ini dapat mengungkit tren penjualan dan kunjungan masyarakat ke salah satu pasar terbesar di Indonesia tersebut. Menurut dia, sebagian besar stan yang berjejer sepi di pasar itu juga belum laku terbeli. 

“Saya dengar juga ada sebagian tenant belum laku, kalau stan yang sudah isi juga ada dengan orang-orang baru dan pedagang lama,” kata Ridwan. 

Pasar Turi Baru tampak lowong di H+2 Lebaran 2022, Rabu (4/5/2022). Sejak peresmian pada akhir Maret 2022, pedagang mengaku jumlah pengunjung pasar yang menjadi ikon Kota Surabaya ini masih tergolong sepi, meski mulai ada sedikit perbaikan./Bisnis-Muhammad Olga

Dia berharap pengelola dapat lebih menggencarkan lagi pemasaran untuk meningkatkan kembali kunjungan masyarakat ke salah satu ikon Kota Surabaya tersebut. 

Alasannya, dia mengatakan, selama ini pengelola cenderung melakukan pemasaran yang konvensional sehingga tidak efektif untuk menarik kunjungan. 

“Seharusnya pengelola dapat melakukan pemasaran yang lebih milenial lagi, apalagi Pasar Turi ini sudah menjadi ikon tersendiri bagi Kota Surabaya,” tuturnya. 

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan semua pedagang mendapatkan stan di Pasar Turi Baru saat pembukaan pasar tersebut pada 22 Maret 2022. 

"Jadi kalau ada pedagang yang tidak mampu dan minta keringanan, silahkan disampaikan. Saya siap mendampingi," kata Eri saat itu.

Menurutnya, seluruh pedagang yang belasan tahun sempat berhenti berjualan bisa kembali menempati stan di Pasar Turi Baru. 

Pasar Turi Baru tampak lowong di H+2 Lebaran 2022, Rabu (4/5/2022). Sejak peresmian pada akhir Maret 2022, pedagang mengaku jumlah pengunjung pasar yang menjadi ikon Kota Surabaya ini masih tergolong sepi, meski mulai ada sedikit perbaikan./Bisnis-Muhammad Olga

Bahkan, apabila ada pedagang yang masih membutuhkan keringanan, pihaknya juga siap membantu mendampingi untuk menyampaikan ke pihak pengelola. 

Selain itu, Eri menyampaikan, untuk menghidupkan kembali Pasar Turi, maka harus dilakukan dengan gotong-royong. Dia berharap, segala persoalan yang timbul bisa dicarikan solusi dengan cara duduk bersama dan rasa kekeluargaan.

"Bagaimanapun saya berupaya agar para pedagang ini bisa kembali berjualan seperti dulu. Jangan pernah berantem satu dengan yang lain. Karena untuk menghidupkan Pasar Turi, perlu adanya gotong-royong," katanya.

Pasar Turi Baru tampak lowong di H+2 Lebaran 2022, Rabu (4/5/2022). Sejak peresmian pada akhir Maret 2022, pedagang mengaku jumlah pengunjung pasar yang menjadi ikon Kota Surabaya ini masih tergolong sepi, meski mulai ada sedikit perbaikan./Bisnis-Muhammad Olga

Guna memantau kelancaran dan kesiapan infrastruktur saat arus mudik, Bisnis Indonesia kembali menggelar Jelajah Lebaran 2022 setelah absen pada 2020 dan 2021.

Jelajah Lebaran 2022 Bisnis Indonesia dilaksanakan pada Rabu (27/4/2022) hingga Rabu (4/5/2022). Jelajah Lebaran 2022 dilakukan dengan perjalanan melalui dua rute. 

Pertama, untuk rute Jawa—Bali  dilaksanakan dengan menyusuri jalan tol Trans Jawa dan dilanjutkan menyisir jalur pantai utara (pantura) menuju Banyuwangi dan dilanjutkan penyeberangan ke Bali. 

Kedua, untuk rute Sumatra  melalui jalan tol Trans-Sumatra dari Lampung hingga Dumai, Riau. (Nyoman Ary Wahyudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike Dita Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.