Bisnis, JAKARTA — Dikotomi model bisnis antara Telkom dan Telkomsel yang digagas Menteri BUMN Erick Thohir dinilai berisiko membuat proses bisnis instansi telekomunikasi pelat merah dan anak usahanya makin rumit dan tidak efisien.
Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi berpendapat, alih-alih mencampuri urusan model bisnis perusahaan milik negara, Menteri BUMN semestinya lebih fokus ke masalah tata kelola.
Sebaliknya, urusan teknis seperti model bisnis instansi pelat merah semestinya menjadi kewenangan direksi yang telah diangkat dan dipercaya oleh Kementerian BUMN.
“Sulit untuk memisahkan urusan bisnis ke korporasi [business to business/B2B] dengan bisnis ke konsumen [business to consumer/B2C],” kata Ridwan, Senin (29/11/2021).