Bisnis, JAKARTA - Perekonomian di kawasan Asia cenderung lebih tangguh ketimbang di Amerika dan Eropa yang digilas inflasi tinggi. Namun, risiko resesi di Asia terus meningkat, terutama negara berpendapatan rendah.
Gangguan rantai pasok akibat pembatasan aktivitas di negara-negara saat pandemi telah menyebabkan pembengkakan biaya logistik. Hal ini terjadi di pelabuhan-pelabuhan tersibuk dunia, termasuk di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain itu, kekurangan tenaga kerja membuat kontainer-kontainer menumpuk.
Menurut data Baltic Exchange, tarif pengangkutan bahan bakar seperti bensin dan solar, yang disebut sebagai angkutan tanker bersih, naik lebih dari dua kali lipat ke level tertinggi pada tahun ini sejak April 2020.
Tak heran, inflasi AS terakselerasi menjadi 8,6 persen per Mei, yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Angka tersebut diyakini akan mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk meningkatkan suku bunga acuan ke level tertinggi sejak 1994.