Bisnis, JAKARTA - Produsen gas Rusia yang juga memasok ke sebagian besar wilayah Uni Eropa, Gazprom PJSC, menghentikan aliran gasnya hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Krisis energi membuat perekonomian Benua Biru makin terancam seiring dengan inflasi yang memanas.
Gazprom yang awalnya berencana menghentikan operasi pipa Nord Stream 1 hanya dari 31 Agustus - 2 September karena alasan perbaikan, ternyata masih berlanjut hingga hari ini. Hal ini dilakukan hanya beberapa jam setelah anggota G7 menyepakati pembatasan harga atau price cap terhadap minyak Rusia pada Sabtu.
Pemberlakuan batas harga minyak Rusia ini akan menciptakan konsekuensi bahwa negara-negara yang menandatangani kebijakan tersebut hanya akan diizinkan untuk membeli minyak dan produk minyak Rusia yang diangkut melalui laut di bawah batas harga.
Menteri Keuangan G7 yang berkumpul di Elmau, Jerman pada Jumat lalu mengatakan pemberlakuan price cap dapat menekan harga energi global dan membatasi keuntungan Rusia yang menjadi sumber dana untuk invasinya ke Ukraina.