Bisnis, JAKARTA - Di saat pemerintah menyatakan komitmen untuk memperbesar cakupan energi bersih, bauran energi pembangkit listrik tenaga uap justru kian membesar dibandingkan dengan pembangkit energi baru terbarukan.
Beroperasinya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata sebagai pembangkit surya terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 192 megawatt peak nampaknya belum mampu mengungkit persentase pembangkit energi bersih di Tanah Air.
Bauran pembangkit listrik di Indonesia dewasa kini masih didominasi oleh PLTU berbasis batu bara. Data terakhir kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) mendapati setidaknya 67,66% energi listrik masih dipasok melalui pembangkit tenaga uap pada 2023.
Capaian tersebut naik tipis naik dari realisasi pada periode sebelumnya dengan porsi 67,21%. Padahal dalam APBN 2023, bauran energi berbasis fosil ditargetkan turun menjadi 66,88%.