Bisnis, JAKARTA — Indonesia masih bergantung pada impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, padahal negara itu tidak mempunyai ladang minyak.
Secara nasional konsumsi bahan bakar nasional diproyeksikan terus meningkat, sedangkan kapasitas produksi tidak banyak berubah. Hal itu pula yang membuat Indonesia menjadi negara pengimpor minyak terbesar di Asia Tenggara.
Secara rata-rata, berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), kebutuhan BBM di dalam negeri saat ini mencapai 1,4 juta barel per hari, sedangkan kapasitas produksi baru mencapai sekitar 800.000 barel per hari. Artinya, Indonesia masih harus mengimpor sekitar 600.000 minyak barel per hari dari berbagai negara, termasuk dari Singapura.