Bisnis, JAKARTA — Isu keamanan siber pada industri perbankan yang sedang menjadi sorotan publik akhir-akhir ini tidak serta merta menjadikan investor publik kehilangan minat terhadap saham-saham emiten perbankan.
Kasus serangan siber yang mencuat ke permukaan baru-baru ini memang hanya dialami oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI. Terlalu berlebihan untuk menganggap bahwa bank-bank lain juga sama rentannya seperti BSI terhadap serangan siber.
Namun, BSI jelas bukan bank biasa. Bank ini terafiliasi dengan negara, dimiliki oleh tiga kekuatan besar bank BUMN yang menguasai porsi besar pangsa pasar industri perbankan nasional. Bank ini juga digadang-gadang bakal menjadi garda terdepan Indonesia untuk bersaing di industri keuangan halal global.
Oleh karena itu, sejatinya cukup beralasan untuk khawatir terhadap kerentanan industri perbankan nasional terhadap serangan siber. Apalagi, gangguan pada sistem BSI terjadi selama berhari-hari, sesuatu yang sebenarnya tak bisa ditoleransi bagi sebuah bank.