Saham Pengembang Properti Mulai Mengembang

Saham emiten pengembang properti mulai mengembang kendati sikap hati-hati investor masih membayangi. Simak uraian lengkapnya.

Dwi Nicken Tari

4 Okt 2021 - 11.30
A-
A+
Saham Pengembang Properti Mulai Mengembang

Saham emiten pengembang properti mulai mengembang kendati sikap hati-hati investor masih membayangi. (Bisnis/Petricia)

Bisnis, JAKARTA — Sejalan dengan optimisme sejumlah emiten untuk mencapai target prapenjualan pada 2021, indeks saham emiten properti mulai mengembang pada kuartal III/2021 kendati performanya masih dibayangi sikap hati-hati investor.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks IDX Sector Properties & Real Estate menguat 4,96 persen pada kuartal III/2021. Kendati demikian, sejak awal tahun indeks ini masih turun 13,51 persen.

Indeks IDX Sector Properties & Real Estates menunjukkan kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tumbuh 4,18 persen dalam 9 bulan tahun ini.

Penguatan saham properti dalam 3 bulan terakhir tak lepas dari realisasi kinerja pengembang yang bangkit dari keterpurukan dampak pandemi sejak 2020. Dengan sejumlah stimulus, baik dari sisi fiskal maupun moneter, prapenjualan emiten properti mulai naik pada tahun ini.

Baru-baru ini, emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengungkapkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales mencapai lebih dari Rp4 triliun per Agustus 2021. Dengan demikian, CTRA telah merealisasikan 67,79 persen target marketing sales yang ditetapkan tahun ini senilai Rp5,9 triliun.

Direktur Ciputra Development, Harun Hajadi mengatakan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) pada tahun ini disebut sebagai pendorong utama kenaikan marketing sales perseroan.

Selanjutnya, PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) telah membukukan prapenjualan senilai Rp2,01 triliun per Agustus 2021. Realisasi itu lebih tinggi 9,35 persen secara tahunan.

Di sisi lain, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menjadi salah satu pengembang yang mengerek target prapenjualan jelang akhir tahun. Menurut CEO Lippo Karawaci John Riady, target marketing sales pada 2021 dinaikkan sebesar 20 persen dari Rp3,5 triliun menjadi Rp4,2 triliun. Hingga Agustus 2021, LPKR telah mengamankan marketing sales senilai Rp3,1 triliun, naik 122 persen secara tahunan.

RAWAN KOREKSI

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan rebound kinerja emiten properti baru-baru ini masih dicermati oleh investor sebagai pemulihan setelah turun terlalu dalam. Namun, pemulihan marketing sales properti didukung oleh stimulus dari pemerintah dipastikan bakal dipertimbangkan oleh investor jelang akhir tahun ini.

Di sisi lain, pelaku pasar saat ini disebut masih mencermati perkembangan kasus Covid-19 yang belum berakhir.

“Perbaikan kinerja memang hal yang sangat positif bagi emiten properti. Tapi saya lihat pelaku pasar masih berhati-hati karena tahun lalu properti ini drop banyak,” jelas Hans kepada Bisnis, Minggu (3/10/2021).

Hans menjagokan saham emiten properti yang memiliki land bank jumbo untuk dicermati hingga akhir tahun, seperti BSDE. Selain itu, Hans juga merekomendasikan saham CTRA dengan pertimbangan model bisnis perseroan yang cukup menjanjikan.

Dalam risetnya, analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Edward Tanuwijaya dan Jacquelin Hamdani memberikan rekomendasi overweight untuk sektor properti karena pemulihan marketing sales menjadi tolok ukur menuju fundamental yang lebih kuat bagi emiten properti.

Kenaikan pendapatan prapenjualan emiten properti pada semester I/2021 dan potensi marketing sales pada kuartal IV/2021 dinilai dapat mengimbangi koreksi pada saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

“Hingga saat ini, emiten properti yang kami pantau seperti BSDE, CTRA, dan SMRA berada dalam jalur untuk merealisasikan target marketing sales yang kami perkirakan,” tulis Edward dan Jacquelin dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Minggu (3/10/2021).

KISI masih melihat harga saham properti yang memiliki valuasi murah saat ini, Edward dan Jacquelin menjadikan BSDE sebagai pilihan utama dengan target harga Rp1.500, diikuti CTRA dengan target harga Rp1.325, dan SMRA dengan target harga Rp1.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Duwi Setiya Ariyant*

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.