Sebanyak 72 Investor Berminat Investasi di KI Kendal

Realisasi investasi di Kawasan Industri Kendal telah mencapai US$1,70 miliar dan menyerap 11.580 tenaga kerja.

Zufrizal

24 Mar 2022 - 19.37
A-
A+
Sebanyak 72 Investor Berminat Investasi di KI Kendal

Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah./Jababeka.com

Bisnis.com, KENDAL — Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2016, hingga 24 Maret 2022 Kawasan Investor Kendal diminati oleh 72 investor dari berbagai negara untuk menanamkan modal di sana. 

Chief Executive Officer KIK Stanley Ang mengatakan bahwa tidak hanya dari dalam negeri, investor tersebut juga berasal dari sejumlah negara asing seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, China, Hong Kong (China), dan Taiwan.

“Setidaknya realisasi investasi di KIK telah mencapai US$1,70 miliar dan menyerap 11.580 tenaga kerja,” ujarnya pada acara penandatangan nota kesepahaman tentang penempatan, pelatihan, dan pasokan tenaga kerja antara Kabupaten Kendal, KIK, Kementerian Perindustrian Indonesia, dan 15 perusahaan pada Kamis (24/3/2022).

Acara itu dihadiri antara lain Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee, Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto, dan Duta Besar Singapura untuk Indonesia.

Dico Mahtado berharap agar kerja sama tersebut dapat memfasilitasi warga Kendal untuk bisa diserap sebagai tenaga kerja di KIK.

“Pelatihan akan diberikan oleh Kementerian Perindustrian, kami dari Pemerintah Kabupaten Kendal melalui dinas terkait akan mempersiapkan masyarakat yang ingin bekerja dan setelah dilatih insyaallah langsung diterima oleh KIK,” jelasnya.

Stanley mengatakan bahwa nilai ekspor dari KIK terus mengalami peningkatan. Pada 2019, nilai ekspor dari KIK hanya berkisar US$800.000. Namun, pada 2021 lalu, nilai ekspornya tumbuh hingga mencapai US$23,50 juta. 

Desmond Lee mengapresiasi sejumlah kinerja positif tersebut. Menurutnya, enam tahun sejak diresmikan, KIK telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. 

“Kami melihat perkembangan KIK sudah cukup mengagumkan dan diharapkan KIK bisa terus menjadi katalis untuk menarik lebih banyak investasi ke Kendal,” jelasnya kepada para wartawan. 

Menurutnya, KIK tidak hanya menjadi daya tarik investor untuk masuk ke Jawa Tengah, kawasan industri tersebut juga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan. 

“Kami ingin bekerja sama untuk memberi manfaat bagi masyarakat, agar perusahaan mendapatkan tenaga kerja terlatih sebagaimana yang dibutuhkan,” kata Desmond.

Hingga 2023, sebanyak 20.000 tenaga kerja diproyeksikan bisa diserap oleh KIK. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk mendukung hal tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan KIK Manpower Recruitment Service yang telah beroperasi sejak 2020.


Ilustrasi: Masterplan KI Kendal.-kek.go.id

Peningkatan serapan tenaga kerja juga dilakukan melalui program link and match serta kerja sama dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Kendal. Sejak 2020, program link and match telah berhasil menyerap 1.157 pekerja di KIK, sedangkan 451 orang pekerja berhasil dijaring dari kerja sama dengan SMK.

ENERGI TERBARUKAN

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Desmond Lee, di Jakarta, Rabu (23/3/2022), guna membahas pengembangan KIK dan energi baru terbarukan (EBT).

“Dengan dilakukannya revitalisasi PT Pelabuhan Indonesia, maka diharapkan dapat mempercepat aktivitas ekonomi di KIK,” kata Airlangga melalui keterangannya seperti dikutip Antara.

Upaya percepatan pembangunan dan investasi KIK merupakan peluang strategis dalam membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan potensi ekspor.

Desmond menuturkan bahwa diperlukan fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi guna meningkatkan kapasitas SDM masyarakat lokal di Kendal dalam rangka mendukung KIK.

Pertemuan menteri kedua negara tersebut juga membahas kerja sama dalam sektor EBT dan pemanfaatan teknologi suplai air bersih.

Menanggapi pertanyaan Menko Airlangga terkait fokus rencana pembangunan Singapura dalam 10 sampai 15 tahun ke depan, Menteri Desmond menyampaikan bahwa Singapura menekankan pada pembangunan hijau termasuk green buildinggreen infrastructure, dan investasi di bidang riset dan pembangunan di samping mitigasi kelangkaan pangan dan energi.

Desmond menyampaikan pentingnya rencana ekspor EBT Indonesia ke Singapura dalam upaya mengurangi emisi karbon dan menyediakan lapangan kerja hijau. (M. Faizal Nur Ikhsan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.