Segera Terbit, Ini Karakteristik dan Keunggulan ST009

Pemerintah masih akan menerbitkan satu seri SBN ritel lagi tahun ini, yakni ST009. Instrumen ini dinilai bakal lebih menarik ketimbang seri ORI022 yang baru saja berakhir masa penawarannya. Lantas, apa saja keunggulan instrumen ini?

Emanuel Berkah Caesario

25 Okt 2022 - 15.56
A-
A+
Segera Terbit, Ini Karakteristik dan Keunggulan ST009

Ilustrasi obligasi. Sumber: Canva

Bisnis, JAKARTA — Setelah menuntaskan pemasaran surat berharga negara (SBN) ritel seri Obligasi Negara Ritel 022 (ORI022) pada pertengahan Oktober 2022, pemerintah akan segera membuka masa penawaran untuk seri SBN ritel yang baru, yakni Sukuk Tabungan 009 (ST009).

Seri ini bakal menjadi seri SBN ritel terakhir yang dipasarkan pemerintah tahun ini. Adapun, sepanjang tahun ini pemerintah sudah menerbitkan 6 seri SBN ritel, termasuk satu seri sukuk wakaf ritel (SWF), yakni SWF003.

Dari antara keenam seri tersebut, ORI022 yang terbit paling akhir sejatinya menjadi SBN ritel dengan tingkat kupon tertinggi, yakni 5,95 persen. Tingkat kupon SBN ritel memang cenderung meningkat dari waktu ke waktu sepanjang tahun ini.

Namun, jika tidak memperhitungkan seri SWF003 yang hanya laku Rp38 miliar, ORI022 justru menjadi SBN ritel dengan tingkat penjualan terendah, yakni hanya Rp13,02 triliun. Rendahnya penjualan ORI022 ini ditengarai salah satu karena investor lebih menanti seri ST009 yang akan terbit akhir bulan ini.

Baca Juga: Penjualan ORI022 Capai Rp13 Triliun, Terendah Sepanjang 2022

"Sepertinya investor cenderung menanti seri ritel berikutnya, karena ekspektasinya akan memberikan kupon yang lebih tinggi," kata Head of Research & Market Information Department Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Roby Rushandie, saat menanggapi isu lesunya penjualan ORI022.


Lantas, apa daya tarik seri ST009 ini?

Jika merujuk pada laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, terdapat sejumlah keunggulan pada seri sukuk tabungan (ST).

Pertama, pokok dan imbal hasil dijamin oleh negara. Hal ini menjadikan instrumen ini sangat aman dan cocok untuk menjadi pilihan investasi di tengah kondisi pasar yang saat ini sangat fluktuatif. Instrumen ini bebas dari risiko gagal bayar maupun kejatuhan harga.

Kedua, tingkat imbal hasil yang kompetitif dan lebih tinggi dibanding rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN. Di sisi lain, pajak atas imbal hasil obligasi pun hanya 10 persen, sedangkan pajak atas bunga deposito mencapai 20 persen.

Ketiga, imbalan instrumen ST bersifat mengambang mengikuti perkembangan BI 7-Day Reverse Repo Rate dengan jaminan imbalan minimal (floor). Itu berarti, imbalan instrumen ini akan cenderung terus meningkat di tengah tren kenaikan BI 7DRR yang diperkirakan bakal berlanjut.

Keempat, imbalan dibayar tiap bulan. Hal ini menjadikan instrumen ini cocok sebagai sumber passive income dengan tingkat pendapatan yang rutin dan pasti dibayarkan setiap bulan, seperti halnya gaji.

Kelima, pemerintah mengizinkan investor instrumen ini untuk melakukan pencairan dini atau early redemption tanpa dikenakan redemption cost. Dengan demikian, jika sewaktu-waktu investor butuh dana, mereka dapat mencairkan seri ini tanpa harus menunggu hingga jatuh tempo atau 2 tahun.


Keenam, kemudahan akses transaksi sistem elektronik (online). Pemerintah memasarkan instrumen ini secara online melalui sejumlah mitra distribusi. Dengan demikian, investor dapat membelinya dari mana saja dan kapan saja, selama periode pemasaran. Harganya pun terjangkau, yakni Rp1 juta per unit.

Ketujuh, dengan menjadi investor pada instrumen ini, masyarakat turut berpartisipasi langsung membangun negeri. Sebab, dana yang diperoleh pemerintah dari penerbitan SBN ritel, termasuk seri ST, akan digunakan untuk membiayai pembangunan.

Kedelapan, produk ini dirancang sesuai dengan prinsip syariah, sehingga investor yang membelinya dapat turut merasakan ketenangan batin. Sebab, dana yang diperoleh dari penerbitan instrumen ini digunakan oleh pemerintah untuk kegiatan yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

(Reporter: Emanuel B. Caesario)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.