Bisnis, JAKARTA — Industri baja hilir mulai bermanuver mencari pemasok bahan baku lain, seiring dengan terganggunya suplai dari China yang tengah memperluas kebijakan karantina wilayah atau lockdown akibat lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut.
Strategi tersebut salah satunya dilakukan oleh produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo, guna mencari jalan tengah atas gangguan pasok dari China serta lonjakan harga bahan baku baja akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina.
China, padahal, merupakan merupakan produsen baja terbesar di dunia dengan volume produksi pada tahun lalu sebesar 1.032,8 juta ton.
Chief Strategy Officer Spindo Johanes Edward mengatakan perseroan memang mengimpor sebagian bahan bakunya dari China. Namun, dipastikan saat ini pasokan dalam kondisi aman karena tak hanya mengandalkan China.