Bisnis, WELLINGTON — Selandia Baru pada Rabu, (24/11/2021), mengatakan bahwa negara itu tidak akan membuka pintu untuk pelancong asing setidaknya selama lima bulan ke depan.
Menteri Tanggap Covid-19 Chris Hipkins mengatakan bahwa warga Selandia Baru yang tertahan di Australia dapat pulang mulai pertengahan Januari dan warga yang bepergian dari tempat lain akan diizinkan dalam sebulan kemudian.
Akan tetapi, berdasarkan bawah cetak biru Selandia Baru yang diumumkan Rabu (24/11/2021), warga negara asing harus menunggu hingga akhir April untuk bisa berkunjung ke Negeri Kiwi.
"Kami mengakui ini sulit, tetapi akhir dari perjalanan yang sangat dibatasi sekarang sudah di depan mata," kata Hipkins kepada wartawan seperti dikutip ewn.co.za dari AFP.
Selandia Baru menutup perbatasannya pada Maret tahun lalu, mengharuskan semua kedatangan internasional untuk menjalani 2 minggu karantina hotel, periode yang baru-baru ini dipotong menjadi 7 hari.
Hipkins mengatakan bahwa di bawah rezim baru, para pelancong akan mengisolasi diri selama 7 hari asalkan mereka sepenuhnya divaksinasi dan lulus serangkaian tes Covid-19.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan dari warga Selandia Baru yang berbasis di luar negeri yang frustrasi karena tidak dapat memesan tempat dalam sistem karantina hotel yang terlalu ketat.
Media lokal secara teratur melaporkan bahwa warga Selandia Baru tidak dapat kembali ke negaranya untuk mengunjungi kerabat yang sekarat karena tidak ada ruang karantina yang tersedia.
Hipkins menuturkan bahwa mulai bulan depan India, Pakistan, Indonesia, Fiji, dan Brasil tidak lagi diklasifikasikan sebagai negara berisiko sangat tinggi, membuat warga negara mereka memenuhi syarat untuk melakukan perjalanan ke Selandia Baru mulai 30 April.