Sentimen Negatif Selimuti Pasar Kripto, Harga Ethereum Anjlok

Harga Ethereum turun 14,23 persen menjadi US$ 2.473,55. Jika dibandingkan pada pekan sebelumnya, harga koin digital itu telah terjerembab hingga 25,38 persen.

Mutiara Nabila

22 Jan 2022 - 15.30
A-
A+
Sentimen Negatif Selimuti Pasar Kripto, Harga Ethereum Anjlok

Ilustrasi token aset mata uang kripto - Freepik

Bisnis, JAKARTA – Pasar kripto tengah menghadapi tekanan dari sentimen negatif di sejumlah negara. Alhasil, harga koin digital itu pun tak mampu berbalik arah. 

Seperti Ethereum yang anjlok cukup dalam pada akhir pekan ini. Dilansir dari Coinmarketcap.com, Sabtu (22/1/2022), harga Ethereum turun 14,23 persen menjadi US$ 2.473,55. Jika dibandingkan pada pekan sebelumnya, harga koin digital itu telah terjerembab hingga 25,38 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pembeli melakukan satu upaya yang gagal untuk mendorong kurs ETH/USD naik ke area US$3.500 pada awal tahun. Harga Ethereum justru melaju dengan cepat melanjutkan lintasannya ke bawah dan sekali lagi mendekati dukungan psikologis US$2.500. 

Hal itu terjadi karena munculnya beragam sentimen negatif. Salah satunya pernyataan dari Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS Gary Gensler yang menghindari pertanyaan apakah Ethereum harus dianggap sebagai keamanan. Dia  justru menjawab bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS tersebut tidak "memberikan nasihat hukum." Dia juga menegaskan perlunya regulasi kripto yang lebih besar untuk melindungi investor. 




Tekanan tambahan pada ETH datang dari regulasi kripto yang lebih ketat dengan adanya rezim lisensi di Singapura. Awal pekan ini, Otoritas Moneter Singapura (MAS) melarang iklan dan mempromosikan promosi perdagangan kripto ke publik dan ATM kripto. 

Faktor negatif lainnya yaitu prospek pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat. Pada pertemuan bulan Desember, The Fed mempercepat pengurangan pembelian obligasi bulanan, berniat untuk mengakhirinya pada bulan Maret.

Keputusan ini karena kekhawatiran regulator atas kenaikan inflasi, yang mencapai 7 persen pada Desember, tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Menurut perkiraan, kenaikan suku bunga utama pertama di AS diharapkan pada Maret.  

“Jika ekspektasi ini menjadi kenyataan, dolar AS dan imbal hasil Treasury kemungkinan akan memiliki tahun yang sangat produktif. Dalam kondisi seperti itu, aset berisiko akan menghadapi tekanan akibat penurunan minat investor dan arus keluar dana terkait. Tentu saja, aset kripto tidak terkecuali,” imbuh Andrew Suhalim, CEO Litedex Protocol. 

Mengingat hal di atas, Litedex merekomendasikan shorting ETH/USD dengan target US$2.000. Namun, juga harus diingat bahwa semua ini harus dilakukan juga dengan analisa teknikal dan fundamental yang cermat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.