Bisnis, JAKARTA - Hingga akhir November 2022 realisasi pendapatan negara dan hibah tercatat mencapai Rp2.377,50 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 104,91 persen terhadap target pada APBN berdasar Perpres 98/2022. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, capaian tersebut lebih tinggi Rp678,06 triliun. Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sepanjang 2022 mencapai Rp 588,3 triliun.
Capaian PNBP tersebut meningkat 28,3 persen dibandingkan realisasi 2021 yang mencapai Rp458,5 triliun. Peningkatan realisasi PNBP tersebut didorong oleh kenaikan harga komoditas yang signifikan, terutama batu bara.
Kinerja pendapatan negara tumbuh 39,90 persen secara tahunan (year on year/yoy). Secara nominal, pendapatan dari penerimaan perpajakan mencapai Rp1.849,09 triliun. Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp527,25 triliun, sedangkan hibah Rp1,16 triliun.
Dipaparkan dalam APBN Kita edisi Desember 2022 bahwa hingga akhir November 2022 realisasi penerimaan perpajakan dan PNBP tumbuh masing-masing 40,63 persen (yoy) dan 37,83 persen (yoy). Sementara itu, penerimaan hibah menyusut atau mengalami kontraksi 43,53 persen (yoy).