Bisnis, JAKARTA — Grup Astra sudah memiliki rencana besar sebelum memutuskan untuk kembali merambah lini bisnis perbankan, setelah sebelumnya sempat meninggalkan industri ini. Perseroan pun sudah mempersiapkan langkah agar tidak sekadar menjadi pemain pinggiran di sektor ini.
Grup Astra kali ini memasuki bisnis bank dengan format baru, yakni bank digital. Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) selaku induk konglomerasi Grup Astra pernah memiliki 44,56% saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI). Namun, pada 2020 aset tersebut dijual kepada Bangkok Bank senilai Rp16,83 triliun.
Tahun lalu, Astra kembali memasuki bisnis bank dengan mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Astra berniat membidik pasar perbankan yang berbeda kali ini, yakni bank digital. Oleh karena itu, bank ini kemudian disulap menjadi bank digital dengan platform barunya yakni Bank Saqu.
"Ini jadi milestone penting hadirkan layanan perbankan digital, setelah sebelumnya Astra masuk ke BJJ pada September 2022 lalu," kata Direktur Astra sekaligus Director-in-Charge Astra Financial, Suparno Djasmin, dalam acara peluncuran Bank Saqu, Senin (20/11/2023).