Bisnis, JAKARTA - Industri farmasi menjadi salah satu sektor paling rentan terdampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Sebab, sekitar 90 persen bahan baku farmasi masih diimpor. Kalangan pabrikan telah menyiapkan strategi.
Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Elfiano Rizaldi mengatakan pelemahan rupiah baru saja terjadi sehingga dampaknya belum dirasakan oleh industri farmasi.
"Belum [berasa dampaknya], karena pelemahan rupiah baru terjadi dan level ini juga seperti pada akhir 2022 dan awal 2023 yang lalu," kata Elfiano, Senin (9/10/2023).
Kendati demikian, pelaku industri telah menyiapkan strategi dengan melakukan hedging atau lindung nilai.