Bisnis, JAKARTA - Pelaku bisnis furnitur nasional mengatur siasat bertahan dari penurunan permintaan ekspor dengan memperkuat pasar domestik. Segmen ritel dan proyek pemerintah menjadi tumpuan industri mempertahankan kinerja 2023.
Kekhawatiran akan penurunan permintaan agaknya sudah dibaca oleh industriawan sejak akhir tahun lalu. Terlebih Amerika Serikat dan Uni Eropa telah diperkirakan mengalami resesi sejak awal 2023.
Rencana pelaku industri furnitur nasional untuk merambah pasar domestik dinilai sejalan dengan melimpahnya ketersediaan bahan baku kayu di Tanah Air.
Badan Pusat Statistik mencatat PDB industri furnitur atas dasar harga konstan (ADHK) pada kuartal III/2022 sebesar Rp 7,01 triliun. Angka ini menurun sebesar 3,85 persen, lantaran pada kuartal yang sama tahun sebelumnya (yoy) mencapai Rp7,30 triliun.