Singapura & Vietnam Pimpin Pemulihan Properti Asia Tenggara

Sejumlah konsultan properti global memprediksi Singapura dan Vietnam memimpin pemulihan bisnis properti di Asia Tenggara, seiring dengan proses vaksinasi Covid-19 yang melaju cepat.

M. Syahran W. Lubis

7 Feb 2022 - 01.35
A-
A+
Singapura & Vietnam Pimpin Pemulihan Properti Asia Tenggara

Wajah residensial dan properti komersial Singapura./The Business Times

Bisnis, JAKARTA – Pasar properti Singapura dan Vietnam akan memimpin pemulihan bisnis itu di Asia Tenggara, lebih cepat daripada negara-negara lain di kawasan tersebut setelah perekonomian mereka dihantam pandemi Covid-19 dan sekarang bangkit dengan memacu vaksinasi.

Meski tantangan tidak mungkin hilang dalam waktu dekat, kawasan itu secara keseluruhan memiliki beberapa peningkatan tahun ini, dengan pemulihan ekonomi diharapkan lebih jelas pada paruh kedua, menurut konsultan bisnis properti global Knight Frank.

"Sudah lama dipandang sebagai tempat yang aman, properti Singapura tetap tangguh melalui pandemi dengan harga naik rata-rata 13% selama 2 tahun terakhir untuk mengungguli negara lain di Asia Tenggara," kata Christine Li, kepala penelitian untuk Asia Pasifik di Knight Frank.

Harga rumah yang dibangun swasta di Singapura naik untuk kuartal ketujuh berturut-turut pada periode Oktober hingga Desember, menurut data pemerintah.

Kenaikan 5% merupakan tingkat pertumbuhan kuartalan yang paling curam sejak kuartal kedua 2010, menurut agen properti PropNex Realty.

Untuk setahun penuh, harga rumah yang dibangun swasta atau nonsubsidi pemerintah naik 10,6%, terbesar sejak 2010.

Ruang perkantoran di Singapura, sebagai salah satu pusat keuangan dunia, juga kemungkinan akan memimpin di Asia Tenggara, dengan harga sewa akan naik 10 persen tahun ini, menurut konsultan properti CBRE (Coldwell Banker Richard Ellis) yang dikutip South China Morning Post.

"Singapura memiliki kinerja kuat di bidang ini, setelah sepenuhnya memvaksinasi sebagian besar penduduknya yang memenuhi syarat dan menyambut 50% pekerja kembali ke kantor," kata Greg Hyland, kepala pasar modal CBRE untuk Asia Pasifik.

Memimpin Asia Pasifik

CBRE memperkirakan Singapura memimpin pemulihan bahkan di Asia Pasifik dalam sewa kantor kelas A, dengan perkiraan kenaikan harga sekitar 10%, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata 1% untuk seluruh kawasan tersebut.

Negara kota tersebut juga telah melihat ruang komersial dan ritel hampir kembali ke tingkat sebelum Covid-19, ungkap CBRE

Vietnam juga memperlihatkan tanda-tanda kemajuan menuju pemulihan bisnis properti. Christine Li dari Kinigh Frank mengemukakan bahwa momentum pemulihan di negara Indochina tersebut menggembirakan.

“Pasar perumahannya mendapat dukungan dari investor asing. Sekitar 20% unit di proyek kelas atas CapitaLand di Ho Chi Minh City, yang dilaporkan terjual habis dalam waktu dua jam setelah pratinjau, telah dibeli oleh non-penduduk," kata Li.

Ho Chi Minh City di Vietnam/Bank Dunia

Akhir bulan lalu, Keppel Land Singapura membeli 49% saham di tiga plot perumahan di Hanoi, ibu kota Vietnam, dengan harga sekitar Sin$160 juta, menunjukkan prospek positif untuk real estat negara itu.

Selain peningkatan permintaan perumahan yang nyata, logistik Vietnam dan pasar properti industri juga mempunyai kinerja yang elok.

Pada kuartal ketiga 2021, tingkat hunian rata-rata kawasan industri di lima kota dan provinsi utama di Vietnam bagian utara mencapai 78,5%, meningkat 0,5 poin persentase dari tahun lalu, menurut CBRE.

Di sisi lain, kata Li, Malaysia, Filipina, dan Thailand kemungkinan akan menghadapi tantangan tahun ini. Harga rumah di Manila, Kuala Lumpur, dan Penang masih antara 3% dan 7% di bawah tingkat sebelum pandemi, sementara di Jakarta, sebagian besar harga rumah bergerak datar.

Dia melanjutkan bahwa untuk pasar apartemen di Bangkok, sentimen pembelian masih suram. Dengan pandemi yang berlanjut dengan kekuatan penuh, ketidakpastian masih menutupi prospek pemulihan Bangkok dari Covid-19, dengan pembeli rumah menarik kembali pembelian.

“Tetap menantang bagi pengembang dan banyak yang menunda peluncuran proyek setidaknya untuk 6 hingga 9 bulan lagi," kata Li.

Konsultan properti Colliers International Indonesia sebelumnya memprediksi bahwa bisnis real estat pada 2022 akan berada di jarum jam 7, artinya banyak yang bergerak ke arah positif, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, mengatakan melandainya pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penting yang membuat bisnis properti bergerak ke arah jarum jam 7 dari posisi jarum jam 6 pada akhir 2021.

Namun, dia menyatakan kehadiran varian baru akan mengadang laju bisnis properti di Indonesia. “Masalahnya, kehadiran varian baru akan memicu penerapakan pembatasan lagi,” ujarnya.

Selain itu, Ferry menyebutkan harapan agar tak terlalu banyak pasokan secara umum di setiap subsektor properti—di luar perumahan—sehingga kondisi membaik.

“Memasuki 2022, ada secercah harapan meski tak boleh berharap terlalu jauh, karena banyak tantangan dari eksternal termasuk varian baru corona ataupun internal industri properti sendiri,” kata Ferry.

Gedung perkantoran di Jakarta./Antara

Kondisi pasar properti di Indonesia sendiri terbantu oleh kebijakan pemerintah yang memperpanjang pemberlakuan stimulus Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) hingga akhir Juni tahun ini.

Kebijakan PPN DTP itu diberlakukan mulai 1 Maret tahun lalu dan telah terbukti membantu pergerakan roda bisnis real estat terutama untuk rumah tapak dengan harga maksimal Rp5 miliar.

PPN DTP yang sekarang diberlakukan menetapkan bahwa untuk hunian ready stock dengan harga maksimal Rp2 miliar mendapat PPN DTP 50%, sedangkan untuk yang ditransaksikan dengan harga Rp2 miliar hingga Rp5 miliar mendapat PPN DTP 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.