Bisnis, JAKARTA - Kinerja perdagangan China terkontraksi cukup dalam akibat permintaan yang lemah. Hal itu ditambah dengan tren deflasi yang meningkat karena pelaku usaha mulai memangkas harga akibat tekanan ekonomi.
Momentum menguatnya permintaan akhirnya memudar akibat lemahnya kepercayaan dan permintaan domestik. Ekspor China pada Juli 2023 dilaporkan terkontraksi sebesar 14,5 persen (year-on-year/yoy), jauh lebih rendah dibandingkan penurunan pada Juni 2023 yang mencapai 12,4 persen (yoy).
Adapun impor China juga terkontraksi sebesar 12,4 persen (yoy) pada Juli 2023, dibandingkan dengan kontraksi 6,8 persen pada bulan sebelumnya.
Alih-alih kenaikan harga, kejatuhan kinerja dagang justru dibarengi dengan pelemahan harga yang jarang terjadi. Ternyata hal itu menunjukkan kurangnya permintaan.