Bisnis, JAKARTA - Sinyal darurat datang dari industri manufaktur di Eropa setelah harga gas melompat tinggi akibat pemangkasan pasokan besar-besaran dari Rusia.
Harga gas di Eropa naik bisa lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan harga di Amerika Serikat dan harga acuan sudah melonjak dua kali lipat dalam setahun terakhir. Hal ini menandakan daya saing industri terancam.
Aktivitas produksi sejumlah raksasa Eropa tertekan selama berbulan-bulan karena kelangkaan gas menjelang musim dingin tahun ini. Harga yang terlampau tinggi membuat perusahaan tidak mampu membelinya.
"Ini bukan masalah mematikan operasi. Harganya, biayanya yang jadi masalah," ungkap Chief Executive Officer Traton SE Christian Levin, seperti dikutip Bisnis.com yang melansir Bloomberg. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan unit truk untuk Volkswagen AG.