Bisnis, JAKARTA— Setelah mengalami tren penurunan premi asuransi jiwa, industri diproyeksi mengalami rebound. Untuk pertama kalinya asuransi jiwa tradisional mampu menggeser dominasi asuransi unitlink.
Sebelumnya premi asuransi jiwa mengalami penurunan dari kuartal II/2023 ke kuartal III/2023. Meskipun masih terbilang terkontransi, namun telah mengalami perbaikan. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menilai kinerja periode kuartal III/2023 dapat menjadi cerminan adanya sinyal rebound
“Kalau kita lihat kuartal III/2023 saja sebetulnya sudah menjadi indikator awal untuk rebound, secara jumlah polis, tertanggung, literasi, termasuk pendapatan premi dibandingkan kuartal III tahun lalu yang mulai catching up,” kata Budi dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Periode Januari—September 2023 di Rumah AAJI, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Adapun jika dibandingkan dengan kuartal II/2023, premi asuransi jiwa telah terkontraksi sebesar 9,9% yoy menjadi Rp86,23 triliun. Budi berujar penurunan premi dari kuartal II/2023 ke kuartal III/2023 mengalami penyusutan. Kondisi tersebut dapat menjadi cerminan adanya tren perbaikan. Dia menjelaskan pada kuartal III/2023 kurva memang masih terlihat menurun, meskipun melandai. “Tapi kami cukup optimis [rebound],” ujarnya.