Bisnis, JAKARTA— Aset kripto berkapitalisasi jumbo kembali tertekan sentimen ekspektasi suku bunga The Fed hingga inflasi Amerika Serikat. Kondisi tersebut dinilai bakal mempersulit koin kripto paling jumbo, Bitcoin kembali menembus teritori US$30.000.
Dalam hal ini Bitcoin selama seminggu terakhir terkoreksi menuju level US$27.000 per koin. Berdasarkan data coinmarketcap, Kamis (27/4/2023), aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu berada di level US$29.040 per koin atau meningkat 2,36 persen dalam 24 jam. Sementara jika diakumulasikan selama sepekan, BTC telah naik 0,62 persen.
Selanjutnya, aset kripto terbesar kedua, Ethereum (ETH) masih bertahan di posisi US$1.907 per koin atau naik 1,99 persen dalam 24 jam dan turun 1,97 dalam sepekan. Lain hal dengan stablecoin seperti USDC dan USDT yang justru nyaman berada di zona merah. USDT berada di level US$1 per koin atau turun 0,1 persen dalam 24 jam, sedangkan USDC berada di level US$0,99 per koin atau turun 0,01 dalam 24 jam.
Koin meme Dogecoin (DOGE) melanjutkan pelemahan sebesar 0,16 persen dalam 24 jam dan berada di posisi US$0,079 per koin. Cardano (ADA) berhasil bangkit 2,90 persen dalam sehari ke level US$0,40 per koin. Melansir CNBC.com, analis pasar kripto Bitbank Crypto Exchange Yuya Hasegawa mengatakan kemunduran kripto dalam sepekan terakhir tidak menandakan tren naik year-to-date. Menurutnya, ketidakpastian masih membayangi kripto.