SKK Migas Aktifkan 800 Sumur 2022, Aset Tidur Kembali Bangun

Melalui pekerjaan workover dan well services, SKK Migas dan KKKS memproyeksikan dapat menyelesaikan kegiatan reaktivasi lebih dari 800 sumur idle hingga akhir 2022. Dengan kata lain, 800 sumur 'tidur' itu bisa kembali 'bangun' dan menjadi produktif.

Ibeth Nurbaiti

15 Des 2022 - 21.30
A-
A+
SKK Migas Aktifkan 800 Sumur 2022, Aset Tidur Kembali Bangun

Salah satu kawasan hulu minyak dan gas bumi. Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat setidaknya ada 128 cekungan yang dimiliki Indonesia, tetapi yang berproduksi baru mencapai 20 cekungan. Ini tentunya menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi migas Tanah Air. Dok. SKK Migas

Bisnis, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) bersama kontraktor kontrak kerja sama terus berupaya mengoptimalkan sumur-sumur migas yang berstatus tidak aktif atau idle untuk mendukung target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030.

Melalui pekerjaan workover dan well services, SKK Migas dan KKKS memproyeksikan dapat menyelesaikan kegiatan reaktivasi lebih dari 800 sumur idle hingga akhir 2022. Dengan kata lain, 800 sumur 'tidur' itu bisa kembali 'bangun' dan menjadi produktif.

Baca juga: Menjaga Suluh Investasi Migas Tetap Menyala

Target reaktivasi 800 sumur idle yang lebih banyak dibandingkan dengan yang tercatat dalam work program & budget (WPnB) 2022 sebanyak 725 sumur, diperkirakan dapat memberi tambahan produksi minyak sebesar 16.000 barel setara minyak per hari (boepd).

“Kami harapkan aset-aset yang tidur kembali bisa berkontribusi, baik itu sumur, lapangan, maupun fasilitas produksi untuk mendukung upaya peningkatan produksi migas nasional,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam keterangannya, dikutip Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Utak-Atik Skema Kontrak Bagi Hasil Migas untuk Lapangan MNK

Berdasarkan perhitungan SKK Migas, setidaknya ada sekitar 10.000 sumur yang masuk kriteria idle. SKK Migas telah memulai melakukan kegiatan reaktivasi secara agresif sejak 2021 yang mencapai 662 sumur, dan meningkat dibandingkan kegiatan re-aktivasi tahun 2020 yang sebanyak 326 sumur.


Adapun, SKK Migas bersama dengan KKKS migas telah menyepakati untuk meningkatkan reaktivasi sumur idle mencapai 1.086 unit pada 2023 dengan perkiraan produksi awal mencapai 38.000 boepd.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada KKKS yang mendukung upaya kerja keras dan masif sehingga realisasi reaktivasi sumur idle 2022 hingga akhir tahun nanti diproyeksikan bisa mencapai 800 lebih sumur,” ujar Wahju.

Baca juga: Mengamankan Pasokan Gas Industri Pupuk Nasional Tanpa Impor

Keseriusan SKK Migas untuk mendorong peningkatan produksi minyak melalui reaktivasi sumur idle, imbuhnya, menjadi salah satu agenda dalam The 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) yang diselenggerakan di Bali pada November 2022.

Pada kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan head of agreement (HoA) batch 1 kerja sama aliansi strategis reaktivasi sumur idle Pertamina Regional 1 dengan 6 provider teknologi.

Tenaga Ahli SKK Migas Ngatijan menilai dengan capaian dari hasil reaktivasi sumur idle pada tahun ini memberikan keyakinan peningkatan kegiatan serupa pada tahun depan dan tahun-tahun berikutnya.

Baca juga: Tonggak Pengelolaan Blok CPP Sepenuhnya di Pundak BUMD Riau

Terlebih, kegiatan reaktivasi sumur idle akan mencapai tahapan panen (harvesting) dengan tambahan produksi yang lebih tinggi. “Tantangannya adalah bagaimana SKK Migas dan KKKS bisa mendapatkan strategi pelaksanaan yang tepat dari aspek lain yang menjadi pendukung dalam kegiatan reaktivasi sumur idle,” tuturnya.


Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa SKK Migas kembali menargetkan dapat melakukan reaktivasi lebih dari 1.000 sumur idle pada 2024. Studi-studi terkait dengan potensi idle well saat ini sedang berjalan di beberapa KKKS bersama dengan pihak ketiga (universitas), dengan total jumlah sumur yang distudikan mencapai sekitar 4.500 sumur.

“Terkait potensi sumur idle, SKK Migas dan KKKS tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus berkolaborasi dan bersinergi dengan pihak-pihak lain yang memiliki potensi dan kemampuan seperti universitas maupun provider technology,” kata Ngatijan.

Baca juga: Di Balik Impor Minyak Mentah RI, Ada KKKS Migas yang Pilih Ekspor

Sebagai gambaran, dari 41.514 sumur migas yang ada di Indonesia, setidaknya ada 10.398 sumur yang masuk pada kriteria idle. Hanya saja, tidak semuanya memiliki potensi untuk direaktivasi karena berbagai alasan, seperti tidak memiliki potensi subsurface, keekonomian yang tidak terpenuhi karena high cost reactivation, dan harga minyak mentah dunia pada saat itu.

Selain itu, faktor health, safety, and environment (HSE), serta persoalan dengan masyarakat juga menjadi kendala yang bisa membuat sebuah sumur idle dinilai tidak layak untuk direaktivasi.

Baca juga: Peluang Besar RI Kuasai Tembaga di Tengah Pasokan Ketat Dunia

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Noor Arifin Muhammad sebelumnya menyebutkan bahwa kegiatan reaktivasi sumur idle akan dilakukan pada sumur produksi atau injeksi yang tidak aktif dalam jangka waktu minimum 6 bulan berturut-turut, dan tidak termasuk forecasted production sebagai sumur produksi.

Untuk memuluskan rencana tersebut, pemerintah juga tengah menyusun peraturan pendukungnya agar kegiatan tersebut bisa efektif meningkatkan produksi migas di dalam negeri.


“Pemerintah mendorong KKKS mencari potensi reaktivasi idle well untuk dapat dilakukan reaktivasi di luar rencana kerja WP&B,” ujarnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan KKKS, imbuhnya, adalah dengan mencari mitra kerja dan menerapkan skema no cure no pay, no cure less pay, performance based, dan risk and reward.

Salah satu upaya tersebut adalah melalui kerja sama aliansi strategis reaktivasi sumur idle yang dikelola oleh Pertamina Regional 1 dengan 6 provider teknologi. Nantinya, kerja sama itu akan mengoptimalkan 507 sumur idle di wilayah kerja Pertamina EP, dan 20 sumur tidak aktif yang dikelola Pertamina Hulu Rokan, dengan potensi initial gain produksi sebanyak 7.398,6 bopd.

Baca juga: Mengungkit Investasi Hulu Migas di Masa Transisi Energi

“Pemerintah mendorong setiap upaya untuk menaikkan produksi migas. Sesuatu yang baru seperti teknologi atau lainnya, kita undang sebanyak mungkin dengan garis batas kita adalah tidak melanggar peraturan,” katanya.

Bagaimana pun, potensi dari sumur migas yang tidak aktif memang masih cukup kuat untuk menarik minat pelaku usaha dalam memaksimalkan produksinya.

Seperti yang pernah disampaikan Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), sumur idle yang umumnya sudah tua dan dianggap tidak lagi ekonomis oleh Pertamina ternyata masih bisa memberikan manfaat bagi daerah.


“Sekarang kami tugasnya melobi agar daerah diperkenankan mengelola aset itu dengan formula ekonomis,” kata Ridwan Kamil selaku Ketua ADPMET.

Dari perhitungan ADPMET, setidaknya ada lebih dari 1.000 sumur migas tua mangkrak milik Pertamina yang sebenarnya masih menyimpan potensi yang cukup besar dan masih dapat dikelola. (Nyoman Ary Wahyudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.