Bisnis, JAKARTA - Pemerintah menerbitkan kebijakan fleksibilitas harga pembelian gabah di tingkat petani maupun penggilingan untuk mengejar target serapan 2,4 juta ton beras sebagai cadangan beras pemerintah. Namun, aturan ini hanya berlaku sementara.
Target tersebut diutarakan kembali oleh Presiden Joko Widodo akhir pekan lalu. Perintah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan dengan target tahun lalu yakni 1,2 juta ton, meski realisasinya jauh dari harapan.
Saat meresmikan Sentra Penggilingan Padi Sragen di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jokowi meminta Perum Bulog menyerap gabah petani sebanyak mungkin. Langkah ini diperlukan agar cadangan pemerintah dapat mengendalikan harga di pasaran.
“Tahun ini saya perintahkan kepada Bulog untuk siap dengan angka 2,4 juta ton, sehingga akan membawa stabilitas harga kita lebih baik,” pungkas Jokowi,” katanya pada Sabtu (11/3/2023).