Mari berandai-andai sejenak. Katakanlah Anda memiliki ‘uang dingin’ senilai Rp100 juta. Sebagai investor ritel pemula, uang itu ingin Anda tempatkan di instrumen investasi di pasar modal.
Anda bisa jadi kebingungan dalam memilih investasi yang cocok dengan tujuan finansial Anda. Di tengah kebingungan itu, gelombang aksi initial public offering (IPO) menghampiri dengan beragam jurus yang dilakukan calon emiten dan underwriter untuk menarik perhatian dan dana publik.
Apakah Anda berminat untuk mengoleksi saham emiten baru dengan ‘uang dingin’ yang dikumpulkan dengan susah payah?
Ada baiknya kita melihat data historis. Sepanjang tahun berjalan 2021, hanya ada dua dari 43 emiten anyar yang sahamnya merosot pada hari perdana diperdagangkan di pasar modal.