gelombang ketiga covid-19

Seorang teman mengaku kebingungan ketika melihat keramaian di sebuah mal yang berada di Bekasi.
Bukan pertama kalinya dia keluar rumah tapi tetap bingung, karena biasanya agenda tersebut dilakukan saat hari kerja.
Pada pekan lalu, suasana di mal tersebut cukup padat. Rata-rata pengunjung merupakan orang tua yang membawa anaknya untuk menghabiskan akhir pekan.
Setiap sudut mal, mulai toko baju kosmetik, hingga kuliner dipadati oleh pengunjung.
Saat itu kami memang berjanji untuk bertemu di akhir pekan. &ldquo;Duh, rame banget. Aku bingung ngelihatnya,&rdquo; ungkapnya agak panik.
Mungkin ucapan teman tersebut mengingatkan pada masyarakat lainnya yang sudah terbiasa berdiam diri di rumah. Entah itu sambil bekerja, bermain dengan anak, atau menemani anak sekolah secara virtual.
Teman saya bisa dibilang kagok ketika melihat keramaian karena terbiasa menghabiskan waktu di rumah selama hampir dua tahun lamanya. Maksimal, hanya berinteraksi dengan anak, suami, istri, orang tua, atau teman kerja.
Meski pelonggaran telah dilakukan secara bertahap tetapi ada sebagian yang justru makin terbiasa dengan sistem kerja hybrid atau membatasi kegiatan di luar rumah.
Alasannya pun bisa seabrek, demi keamanan, kesehatan hingga kecemasan yang melanda ketika keluar rumah.
Ada lagi seorang teman yang akhirnya bersedia untuk bertemu saya setelah tidak pernah berjumpa sejak pandemi menyerang.
Dia bahkan hanya keluar untuk berbelanja dan sesekali ke kantor jika diharuskan. Selain itu jangan harap dia mau keluar rumah.
Alasannya pun tak jauh berbeda dengan teman sebelumnya. Faktor kesehatan menjadi prioritas utama.
Dia pun rela tidak pulang kampung karena khawatir bakal menularkan virus Corona ke keluarganya. Teman saya ini merupakan sedikit dari rekan dekat yang belum pernah berkenalan dengan Covid-19.
Dalam kesehatan, kepanikan semacam ini disebut dengan agorafobia. Kecemasan dan ketakutan ini bisanya dipicu oleh banyak hal.
Salah satunya karena kekhawatiran yang berlebihan atas, sesuatu yakni penyebaran Covid-19.
Ketika banyak orang yang merasa stres harus terpenjara di rumah karena pandemi Covid-19, sebagian lainnya justru merasa panik ketika harus berhadapan dengan dunia luar secara tiba-tiba.
Namun, tindakan super waspada semacam itu memang masih dianjurkan karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
Sejumlah negara di Asia mencatatkan angka penurunan kasus baru secara signifikan. Namun di kawasan Eropa justru data statistik menunjukkan hal sebaliknya.
Akibat kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa, sejumlah negara mulai memberlakukan kebijakan pembatasan dan lockdown.
Tak pelak, kalangan yang sudah lelah harus berdiam diri di rumah dan kehilangan pekerjaannya akibat pandemi turun ke jalan untuk menolak kebijakan tersebut.
Terlalu lama berdiam diri di rumah menyebabkan stres dan kepanikan. Sebaliknya, keluar rumah bagi sebagian orang saat ini menyebabkan ketakutan tersendiri. Itulah manusia.

Ketika banyak orang merasa stres terpenjara di rumah karena pandemi, sebagian lainnya justru merasa panik ketika harus berhadapan dengan dunia luar secara tiba-tiba.

SPEKTRUM : Panik Keluar Rumah

Subholding pelayaran Pertamina ini menyiapkan kapitalisasi pasar setara Rp64,8 triliun, nilai IPO pun rencananya lebih dari Rp8,1 triliun.

Bocoran IPO Jumbo Pertamina International Shipping pada 2025

Emiten batu bara milik kongsi Grup Salim dan Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) merancang manuver untuk memperbaiki struktur ekuitas melalui kuasi reorganisasi. Pada saat yang sama, BUMI mempertajam strategi akselerasi kinerja pada 2024.

Momentum Akselerasi Kinerja BUMI

Kinerja lesu IHSG di hari pertama transaksi Mei 2024 menjadi sinyal yang kurang baik bagi kinerja indeks komposit ini hingga sisa bulan ini. Apalagi, pasar dibayangi oleh fenomena Sell in May and Go Away. Akankah fenomena ini terjadi bulan ini?

Membaca Arah Gerak IHSG di Tengah Fenomena Sell in May and Go Away!

Bakauheni Harbour City menjadi menjadi ikon baru warga Sai Bumi Ruwa Jurai yang dikembangkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Potensi Raya Bakauheni Harbour City Bak Kota di Singapura

Menteri BUMN Erick Thohir terus membuktikan dukungannya dalam pengembangan UMKM daerah dengan terlaksananya Karya Nyata Fest Vol. 6. di Pekanbaru

Erick Thohir Dukung Pengembangan UMKM di Karya Nyata Fest Vol.6 Pekanbaru

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat porsi investasi kuartal I/2024 sudah hampir 25% dari target sehingga menambah optimisme pemerintah memenuhi target Rp1.650 triliun tahun ini. Namun, berbagai tantangan dari sisi eksternal bakal menjadi pertimbangan besar para invstor.