Bisnis, JAKARTA – Ketahanan ekonomi Indonesia menghadapi kondisi global menjadi perhatian kalangan analis. Indonesia dinilai masih memiliki ketahanan untuk menghadapi terpaan kondisi global di 2023. Meski begitu, di tengah puja-puji yang diberikan, Indonesia harus semakin berhati-hati. Faktor di luar ekonomi, terutama kondisi politik dalam negeri menjelang Pemilu 2024 menjadi hal yang patut diperhatikan.
Sejauh ini, pemerintah dan otoritas moneter cenderung optimistis memandang daya tahan ekonomi Indonesia. Bonus yag didapat dari commodity boom mempertebal ketahanan Indonesia menghadapi kondisi eksternal. Meski berkah dari harga komoditas itu tidak akan bertahan selamanya, kalangan analis mencatat hal itu yang justru menjadi bekal bagi Indonesia.
Penilaian seperti itu juga disampaikan Economist Intelligence Unit, sayap bisnis Economist Group yang menyusun prakiraan dan rekomendasi melalui penelitian dan analisis. Biasaya, unit dari kelompok grup bisnis The Economist ini mendasarkan analisisnya atas laporan bulanan tentang suatu negara, prakiraan ekonomi negara lima tahunan, laporan risiko negara, dan laporan industri.
Dalam penilaian Economist Intelligence Unit (EIU), seperti disampaikan senior analisnya, Jhon Marrett kondisi ekonomi Indonesia cukup stabil sekalipun diterpa badai perubahan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang agresif.