Startup Logistik Berebut Cuan di Kolam Dagang-el

Kolaborasi yang dilakukan startup logistik seharusnya diarahkan untuk masuk ke dalam sistem industri dagang-el. Kolaborasi tersebut akan menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan untuk kedua sektor.

Redaksi

11 Nov 2021 - 19.13
A-
A+
Startup Logistik Berebut Cuan di Kolam Dagang-el

Aktivitias pengepakan di Fulfillment Center Jet Commerce di Tangerang.

Bisnis, JAKARTA — Pelaku industri startup sektor logistik dinilai perlu mengintensifkan kolaborasi dengan platform dagang-el guna menghasilkan ekosistem perniagaan digital yang kuat dan saling menguntungkan.

Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang mengatakan logistik adalah masalah nasional yang telah terjadi sejak dahulu karena wilayah Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan sangat luas. 

"Namun, dengan adanya para startup di sektor logistik, permasalahan itu perlahan dapat teratasi saat ini," ujarnya saat dihubungi, baru-baru ini.

Dianta mengatakan pertumbuhan startup logistik terkait erat dengan geliat bisnis dagang-el di dalam negeri. Perusahaan rintisan di sektor logistik turut terbantu dengan tren positif pertumbuhan perdagangan daring. 

Kolaborasi yang dilakukan startup logistik, kata Dianta, seharusnya diarahkan untuk masuk ke dalam sistem industri dagang-el. Kolaborasi tersebut akan menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan untuk kedua sektor.

Pihak yang terlibat saling berbagi biaya operasional sekaligus keuntungan.

Dia menambahkan kolaborasi tersebut membuat para pelanggan dagang-el kian dimudahkan dengan berbagai metode layanan pengiriman. Selain itu, cakupan pasar akan makin luas dengan hadirnya startup logistik yang berpengalaman menggapai daerah pelosok.

Lebih lanjut, Dianta berpendapat startup logistik juga dapat melebarkan sayap dengan menggandeng perusahaan rintisan lain untuk menyediakan layanan business to business (B2B). Kerja sama itu akan memperkuat rantai pasokan dari perusahaan-perusahaan tersebut. 

Namun, menurut Dianta, startup logistik harus mempersiapkan teknologi dan sistem layanannya agar dapat mengikuti dinamika industri dagang-el yang sudah mulai menciptakan layanan pengiriman dalam ekosistemnya sendiri.

"Nantinya yang akan menentukan startup logistik menang dalam pertarungan mereka adalah siapa yang cepat dan tepat dalam pengiriman barang," ucapnya.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rinto sepakat bahwa pelaku startup logistik harus makin getol menjalin kerja sama dengan sektor dagang-el.

“Jika tidak, pemain dagang-el berpotensi mengembangkan ekosistem logistiknya sendiri sehingga sektor logistik akan tersingkir,” ujarnya. 

Bagaimanapun, Mahendra melanjutkan, pemerintah harus hadir untuk jadi penengah dan regulator atas persaingan dan geliat strategi bakar uang dari para startup logistik.

Menurutnya, masih banyak perusahaan logistik konvensional tidak mampu bersaing dengan strategi bakar uang dan akhirnya gulung tikar.

Perusahaan rintisan menggunakan dana dari investor untuk menggenjot promo dan menurunkan harga. Rusaknya harga dipasaran berdampak pada perusahaan logistik konvensional.

PERLUAS JANGKAUAN

Dari sisi pelaku startup logistik, CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa menyebut Ninja Xpress menyadari kolaborasi menjadi penting di era sekarang.

Kolaborasi merupakan upaya untuk melayani kebutuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), social commerce, e-commerce dan pelanggan dengan lebih baik dalam mengirimkan paket berbagai volume. 

"Lebih lanjut Ninja Xpress bersama industri selalu mengedepankan kolaborasi untuk dapat tumbuh bersama," ujarnya.

Dia mengatakan salah satu contoh kolaborasi adalah kerja sama Ninja Xpress dengan Grab untuk memperluas jangkauan wilayah layanan ke seluruh Indonesia. 

Pelanggan dapat melakukan pesanan penjemputan paket melalui aplikasi Grab dan dapat langsung memasukkan beberapa alamat pengiriman tujuan dalam satu kali penjemputan dan pembayaran. Tarif yang ditawarkan untuk layanan on-demand tersebut dimulai dari Rp 10.000.

Menurut Andi, kolaborasi Ninja Xpress dengan Grab saat ini menjadi salah satu kerja sama strategis yang dapat memajukan industri logistik.

Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan ke depan akan ada kerjasama lebih lanjut Ninja Xpress dengan Grab untuk mendukung terus industri logistik dan ride-hailing.

Berkaca pada laporan Suara UKM Negeri, 50 persen UKM memiliki kendala keterbatasan modal untuk menjalankan usahanya. Untuk itu, Ninja Xpress memberikan fasilitas pinjam modal untuk memudahkan pelaku UKM dalam mengatasi kendala tersebut. 

Andi menyebut Ninja Xpress menginisiasi kerja sama tersebut bersama dengan beberapa pemain jasa keuangan seperti Jenius, Pinjam Modal, dan Modal Rakyat.

Sampai saat ini sudah terdapat 25 UKM yang melakukan pinjaman ke Jenius dan sebanyak 80 UKM melakukan pinjaman ke Pinjam Modal. UKM yang bergerak dalam sektor fashion merupakan sektor UKM yang paling banyak melakukan peminjaman modal.

Di sisi lain, J&T Express saat ini juga tengah fokus menyediakan layanan pengiriman barang untuk platform dagang-el ke berbagai daerah walaupun belum menjalin kerja sama secara eksklusif.

Key Account Manager J&T Express Iwan Senjaya menyebut untuk saat ini perusahaannya belum berkolaborasi secara ekslusif dengan startup sektor lain. 

“Kami melihat pemerintah hingga saat ini terus menggalakan UMKM, untuk itu kami turut serta mendukung melalui e-commerce walaupun tidak secara ekslusif," tuturnya.

Saat ini, Andi melanjutkan, J&T telah menjalin kerja sama dengan beberapa startup dagang-el dalam bentuk penyedia layanan pengiriman ke berbagai daerah.

Andi mengatakan perusahaannya menggandeng e-commerce karena terbukti startup sektor tersebut mengalami tren pertumbuhan yang positif. Penguna layanan dagang-el juga terus bertambah di berbagai daerah menjadi potensi bagi sektor logistik. 

Namun, lanjutnya, semua sektor memiliki potensi dan ke depan dapat berkolaborasi dengan J&T sebagai penyedia layanan pengiriman barang yang  berbasis pada teknologi.

"Untuk hal ini biasanya sesuai dengan kesepakatan kerja sama dengan mitra. Namun, kami menyarankan partner kami untuk melakukan integrasi sistem supaya lebih efektif dan efisien," ucapnya. (Thovan Sugandi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.