Bisnis, GILIMANUK - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengatisipasi kemacetan di area pelabuhan dengan mengoperasikan kapal bantuan berukuran besar.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang - Gilimanuk, Muhammad Yasin mengatakan kejadian kemacetan menjelang Lebaran 2023 telah diprediksi ASDP.
Oleh karena itu, perseroan mengambil keputusan untuk mengurai kepadatan volume kendaraan di area pelabuhan Gilimanuk dengan menerjunkan dua kapal bantuan berukuran besar.
"Mudik ke Jawa itu kemarin memang cukup padat dan kami segera antisipasi langkah-langkah tanggap," kata Yasin kepada tim Jelajah Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (20/4/2023).
Pertama mengoperasikan kapal bantuan yaitu KMP Jatra II dengan ukuran kapasitas besar, dan pada malam harinya juga akan mengoperasikan tambahan KMP Kalaya Parama milik Gembla.
Selain itu, pihaknya juga telah mengoptimalkan waktu keberangkatan maupun saat sandar kapal dengan memprioritaskan motor dan mobil.
Sementara itu, kendaraan yang kurang diprioritaskan adalah kendaraan niaga jenis truk tanpa membawa barang logistik apapun.
"Kemudian, mengoptimalkan seluruh dermaga baik dari sisi port time atau sailtime, [dengan] memprioritaskan kendaraan jumlahnya besar [mobil dan motor], sementara untuk truk nomor tiga, kan karena ini sudah dibatasi," tambahnya.
Alhasil, langkah-langkah tersebut, per hari ini di pelabuhan Gilimanuk berhasil menyusutkan volume kendaraan yang hari sebelumnya mencapai 9.000 unit.
Bahkan, di area bufferzone atau ruang tunggu bagi pengguna jasa ASDP telah kosong baik dari kendaraan maupun penumpang. "Bersyukur seperti yang kita lihat saat ini sudah terurai dari puncak 9.000-an mobil itu terurai dan tidak ada lagi kendaraan yang berada di bufferzone. Ini mengalir tidak ada antre," tutup Yasin.