Bisnis.com, JAKARTA – Penerbitan Surat Berharga Negara di kuartal II/2023 lebih sedikit dibanding kuartal sebelumnya di tengah permintaan dan valuasi yang meningkat. Terbatasnya lelang SBN mendorong dana pensiun atau dapen memilih pasar sekunder untuk memenuhi kewajiban minimal 30 persen alokasi investasi ke SBN.
Head of Research & Market Information Department PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Roby Rushandie, mengatakan bahwa di kuartal II/2023 prospek valuasi SBN berpeluang meningkat. Adapun target lelang yang lebih rendah karena jumlah pekan pelaksanaan lelang lebih sedikit akibat adanya libur panjang Lebaran di April.
“Dengan target lelang yang lebih rendah dapat mendorong pelaksanaan lelang lebih ramai karena demand lebih tinggi,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (17/4/2023).
Roby juga mengatakan ada beberapa katalis yang menjadi penopang menariknya SBN di kuartal II ini. Katalis berasal dari ekspektasi the Fed yang diperkirakan mempertahankan sinyal dovish, ditunjang pula dengan tren melandainya inflasi AS, pelemahan mata uang USD, serta suku bunga BI yang masih dipertahankan.