Bisnis, JAKARTA— Emiten afiliasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. menyiapkan sederet langkah strategis untuk mendongkrak kinerja perseroan di tengah pemulihan ekonomi dan transformasi digital.
Salah satu langkah strategis yang dimaksud adalah membawa Primaya Hospital melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya Devin Wirawan mengatakan, Saratoga berencana membawa Primaya Hospital melantai di bursa pada semester II/2022. “Kami melihat perusahaan ini sudah memiliki ukuran yang cukup untuk bisa IPO. Kami harap [Primaya Hospital] bisa IPO di paruh kedua tahun ini,” tutur Devin belum lama ini.
Sekadar informasi, SRTG telah melakukan investasi di Primaya Hospital sejak empat tahun yang lalu. Saat pertama kali berinvestasi, Primaya Hospital hanya memiliki 3 rumah sakit. Namun saat ini telah berkembang signifikan dengan memiliki 14 rumah sakit.
Pada 2021, Primaya Hospital membuka 5 rumah sakit baru di berbagai lokasi. Rumah sakit tersebut terletak di Bhakti Wara-Bangka Belitung, Sukabumi-Jawa Barat, Pasar Kemis-Banten, Semarang-Jawa Tengah, dan PGI Cikini-Jakarta. Saat ini, Primayan mengoperasikan 14 rumah sakit secara total dan menargetkan untuk meluncurkan 3-4 rumah sakit ke depannya.
Lebih lengkap, SRTG bakal fokus untuk mengalirkan investasi ke empat sektor prioritas pada 2022. Strategi itu diharapkan mendongkrak net asset value (NAV) perusahaan yang mencapai Rp56,4 triliun hingga akhir tahun lalu.