Bisnis, JAKARTA – Pelemahan pasar dunia serta dinamika geopolitik punya efek bola salju bagi industri di dalam negeri, termasuk industri keramik. Setelah ekspor melemah, giliran pasar domestik terancam diserbu produk asing. Bagaimana siasat agar peluang tak hilang?
Berdasarkan data BPS, volume ekspor produk keramik pada 2022 telah sedikit terungkit setelah sebelumnya mengalami penurunan. Pengapalan produk berkode HS 69 pada tahun lalu sebanyak 324.680 ton (+2,5%), adapun tahun sebelumnya 316.807 ton (-3,1%).
Meski dari sisi volume sedikit naik, dari sisi nilai justru mengalami penurunan. Ekspor produk keramik pada 2022 tercatat US$338,37 juta.
Di sisi lain, impor produk keramik konsisten mengalami kenaikan sejak beberapa tahun terakhir, baik dari segi volumem maupun nilainya. Pengapalan masuk barang berkode HS 69 ke Indonesia pada tahun lalu mencapai 1.986.107 ton (+5,2%) senilai US$897,87 juta (+29%).