Strategi Jitu Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Tekan Biaya

PT Pelindo - TerminalPeti Kemas Surabaya (TPS) terus menyiapkan transformasi untuk membangun ekosistem pelabuhan yang lebih efisien.

Lukman Nur Hakim

18 Okt 2023 - 09.33
A-
A+
Strategi Jitu Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Tekan Biaya

Truk trailer saat melakukan kegiatan bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya, Selasa (17/10/2023). Adam Rumansyah

 

Bisnis, SURABAYA—PT Pelindo - TerminalPeti Kemas Surabaya (TPS) terus menyiapkan transformasi untuk membangun ekosistem pelabuhan yang lebih efisien.

TPS menjadi terminal peti kemas yang cukup sibuk di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Berdasarkan pantauan tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia di TPS, tampak adanya antrean truk pengambil box di dermaga milik mereka.

Meski terdapat antrean di dermaga, pihak PTS menyiasatinya dengan melakukan aktifitas bongkar kapal menggunakan truk yang dapat menampung dua hingga empat box sekaligus. Selain tidak membuat antrean yang mengular, cara ini dilakukan sebagai bentuk efisiensi waktu bongkar kapal agar tidak terlalu lama.

Berdasarkan pantauan tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, situasi lalu lintas di dalam terminal dan di luar terminal tampak ramai lancar, bahkan tidak adanya penumpukan. Menurut Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi kondisi tersebut disebabkan karena adanya sistem gate otomatis dan sistem boking masuk terminal yang diterapkan TPS. Sehingga, peti kemas dapat bebas kapan masuk TPS sesuai dengan jadwal kapal yang akan mereka lakukan aktifitas bongkar muat

“Secara otomatis akan berindikasi kepada penyebaran trafic, hal ini dapat membantu pelayanan di tempat kami untuk bisa mengalokasikan SDM dan peralatannya [untuk bongkar muat],” kata Erika kepada tim jelajah pelabuhan, Selasa (17/10/2023).

Truk trailer menganter untuk proses bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/10/2023). Bisnis/Adam Rumansyah

Selain sistem boking dna gate otomatis, Erika mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga sedang melalukan investasi di sektor peremajaan alat.Saat ini, terdapat 4 container crane atau derek peti kemas yang mereka lalukan peremajaan dan semuanya sudah menggunakan kelistrikan untuk bergerak. Tidak hany CC, pihak TPS juga sedang menginvetasikan di sektor rubber tyred gantry crane (RTG).

“Sekarang kita lagi jalan proyek elektrikasi untuk RTG dan RTG yang kita datangkan bersumber daya dari tenaga listrik,” ucap Erika

Sampai saat ini, Erika menyebut untuk dermaga TPS sudah terdapat 12 CC yang digunakan pihaknya. Dengan adanya 4 CC baru dimaksudkan untuk menjadi pengganti CC lama mereka.Kemudian untuk RTG , sama dengan CC kedatangan RTG nantinya untuk meremajakan alat. Di sisi lain, dari datangnya RTG ini diharapkan dapat mempercepat box yang masuk ke penampungan.“Kemudian RTG kurang lebih sama tapi handlingnya akan lebih cepat jadi kapasitasnya,” ujarnya.




TPS sendiri kata Erika memilik trafic pelayanan peti kemas kurang lebih sebesar 1,4 sampe 1,5 juta TEUS pertahunnya.Kemudian untuk Box Crane Hour (BCH) atau pembagian jumlah peti kemas / container yang dibongkar dan dimuat dalam suatu kapal sendiri, PTS berada di angka 29.

Untuk Box Ship per Hour (BSH) di TPS berada diangka 58 dan semua ini terjadi karena adanya sistem pemangkasan port stay yang terus dilakukan pihak TPS sesuai dengan arahan PT Pelindo Terminal Petikema (SPTP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Asteria Desi Kartikasari

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.