Strategi Mitra Adiperkasa Membangun Asa Bangkitkan Kinerja

Emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) telah mempersiapkan strategi untuk mendorong kinerja keuangannya agar segera dapat berbalik laba, memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi yang makin menjanjikan di masa mendatang.

Pandu Gumilar & Emanuel Berkah Caesario

10 Nov 2021 - 20.47
A-
A+
Strategi Mitra Adiperkasa Membangun Asa Bangkitkan Kinerja

Bisnis, JAKARTA — Emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) melaporkan pemulihan kinerja yang cukup baik untuk periode 9 bulan tahun ini. Selain berhasil mencetak kenaikan pendapatan, perseroan juga sukses menekan tingkat kerugiannya berkat sejumlah strategi yang sukses ditempuh sepanjang tahun ini.

Pendapatan bersih perseroan meningkat 18,3% secara tahunan atau year-on-year (YoY) menjadi Rp12,1 triliun, dengan margin laba kotor 41,6%. Adapun laba usaha melonjak sebesar 194% YoY menjadi Rp388,4 miliar, sedangkan EBITDA naik 43,4% ke Rp2,0 triliun.

Meski demikian, dari segi bottom line atau laba bersih, perusahaan masih membukukan rugi bersih senilai Rp114,8 miliar. Namun, jumlah itu menurun cukup dalam, yakni berkurang 86,2% YoY jika dibandingkan dengan rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp672,5 miliar.

Ratih D. Gianda, VP Investor Relations Corporate Communications and Sustainability MAP Group menyatakan bahwa meskipun untuk periode 9 bulan pendapatan perseroan meningkat, untuk kuartal III/2021 saja MAPI mengalami penurunan sebesar 13,2% YoY.

Hal itu dikarenakan penutupan sementara gerai yang berdampak signifikan pada kelangsungan usaha. Menurutnya, MAPI memanfaatkan kanal online milik perusahaan dan marketplace yang terus berkembang pesat untuk memaksimalkan pendapatan selama periode PPKM.

MAP melihat jumlah konsumen yang meningkat pesat pada bulan September 2021 dikarenakan jam operasional gerai yang hampir mendekati normal dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya.

MAPI melihat para konsumen sangat ingin menikmati kembali pengalaman berbelanja secara utuh dari beragam penawaran menarik MAP, mulai dari restoran hingga fashion, sports & leisure, kids, health and beauty, department store, dan perangkat digital.

“Tujuan MAP untuk menawarkan kenyamanan dan pilihan kepada para konsumen, melalui loyalty program dan model multi-channel unified retail kami, mendapat dukungan kuat dari para pelanggan selama periode yang penuh tantangan ini,” katanya dalam keterangan resmi Rabu (10/11).

Ratih menambahkan bahwa selama 18 bulan pandemi, MAPI telah melakukan transformasi bisnis perusahaan dan fokus pada keterlibatan dan pemberian reward kepada pelanggan melalui aplikasi MAPCLUB.

“MAP juga telah memperkenalkan kategori pertumbuhan baru seperti health and beauty, lifestyle electronics, pilihan F&B baru yang menarik, serta pakaian santai untuk WFH. Langkah ini telah memperbarui model bisnis MAP, meningkatkan pengalaman pelanggan kami, dan memperkuat tekad perusahaan menuju pertumbuhan yang lebih agresif pada tahun 2022,” katanya.

MAP, lanjutnya, tetap yakin dan berkomitmen kuat pada dua strategi utama yang memungkinkan perusahaan mencapai tujuan dalam menghasilkan kinerja keuangan jangka panjang secara konsisten.

Pertama, memanfaatkan potensi MAPCLUB REWARDS untuk mendorong keterlibatan pelanggan yang lebih baik dan tingkat konversi penjualan yang lebih tinggi.

Kedua, melanjutkan investasi di bisnis dan merek baru, serta pasar ASEAN untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan secara penuh.

PROSPEK RITEL

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengatakan bahwa saham emiten peritel cenderung terus meningkat sejak akhir Juli 2021 lalu, termasuk saham MAPI, setelah sebelumnya sempat turun akibat lonjakan gelombang kedua pandemi.

Menurutnya, kenaikan saham emiten ritel tersebut disebabkan karena beberapa faktor. Pertama, Laporan Mobilitas Covid-19 dari Google menunjukkan adanya peningkatan yang luar biasa karena orang-orang memandang penurunan yang signifikan pada kasus positif Covid-19 secara positif.

Kedua, masyarakat mengapresiasi penyesuaian jangka waktu PPKM darurat menjadi PPKM level 4 mulai 26 Juli 2021. Artinya, pemerintah tidak hanya menerapkan satu peraturan PPKM di seluruh daerah, tetapi berdasarkan situasi Covid-19 per daerah.

Meski PPKM terus diperpanjang, kasus positif Covid-19 di Jakarta memang terus menurun secara signifikan. Seiring dengan itu, sejak 2 November 2021 lalu Jakarta dan seluruh Jawa sudah masuk PPKM level 1 dengan banyak regulasi yang dilonggarkan.

Pelonggaran di Jakarta ini berdampak signifikan, sebab Jakarta menjadi pusat perekonomian nasional. Tentu saja, ini menjadi sentimen positif pula bagi bisnis emiten ritel.

Christine mengatakan bahwa terlepas dari keyakinannya bahwa masa depan toko online tetap ada bahkan ketika pandemi telah berlalu, niat perusahaan untuk memperluas toko offline juga akan menjadi kunci pertumbuhan topline.

“Di bawah cakupan kami, ekspansi toko MAPI terlihat konsisten, dan secara bertahap memperluas portofolio mereknya,” katanya dalam riset yang terbit pada Jumat (5/11).

Dirinya meyakini bahwa MAPI menjadi salah satu penerima manfaat dari pelonggaran PPKM, mengingat permintaan mode meningkat karena orang mulai keluar lagi. Menurutnya, ekspansi toko MAPI akan menghasilkan penjualan dan EBITDA yang lebih tinggi di tahun depan.

“Kami memperkirakan MAPI akan membukukan EBITDA sebesar Rp4,9 triliun atau tumbuh 21,8% YoY pada 2022 mendatang,” katanya.

Selain itu, di masa lalu, harga saham emiten ritel umumnya berkinerja baik selama kenaikan harga CPO, sebab hal itu akan meningkatkan daya beli masyarakat dan berdampak pada pertumbuhan pendapatan ritel. Dirinya memperkirakan efek kenaikan harga CPO akan terlihat pada 2022 mendatang.

Selain itu, ekspansi gerai perusahaan, pemulihan lalu lintas gerai, serta kembalinya daya beli merupakan kunci pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi pada 2022. Oleh karena itu, secara umum dirinya memberikan outlook overweight untuk sektor ritel dengan optimisme yang lebih tinggi untuk tahun depan.

“Meskipun pendapatan emiten ritel turun pada kuartal III/2021, kami memperkirakan peritel di bawah cakupan kami akan mulai membukukan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi di pada kuartal IV/2021,” katanya.

Menurutnya, keyakinan itu didukung oleh PPKM yang longgar, penurunan kasus Covid-19, peluncuran vaksinasi yang lebih baik, daya beli yang lebih baik, dan pemulihan lalu lintas toko.

Meskipun demikian, dirinya memperkirakan tidak akan ada kejutan pendapatan pada kuartal terakhir tahun ini, sebab semuanya sudah diperkirakan.

“Terlepas dari itu, kami melihat bahwa lalu lintas sudah mulai pulih ke tingkat sebelum pandemi karena peraturan jam operasional mal juga telah dilonggarkan oleh pemerintah,” katanya.

Christine memberikan rekomendasi beli untuk saham MAPI dengan target harga Rp1.150. Adapun, pada hari ini, Rabu (10/11), saham MAPI ditutup di level Rp870, tidak berubah dibanding level penutupan hari kemarin. Jika mengacu pada target harga tersebut, saham MAPI berpotensi meningkat 32,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.