Stretegi BNI Sambut Momentum Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi 2022

BNI melihat ada cukup banyak faktor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan. Seiring dengan itu, perseroan pun telah mempersiapkan lima strategi yang bakal dieksekusi untuk memacu pertumbuhan tahun depan.

Rika Anggraeni & Dionisio Damara

23 Nov 2021 - 17.59
A-
A+
Stretegi BNI Sambut Momentum Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi 2022

Gedung BNI/Istimewa

Bisnis, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memandang prospek ekonomi tahun 2022 mendatang bakal cukup menjanjikan untuk dapat memacu pertumbuhan kinerja industri perbankan. Perseroan pun telah mempersiapkan sejumlah strategi.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan perseroan akan terus meningkatkan bisnis pada 2022. Hal ini sejalan dengan persiapan rencana bisnis yang telah dibangun BNI pada 2021.

“Untuk menyikapi potensi ekonomi tahun 2022, kami telah siap dengan rencana bisnis yang pondasi yang telah kita bangun di 2021,” kata Royke dalam acara virtual Economic Outlook 2022, Senin (22/11).

Menurutnya, ada beberapa katalis bagi perekonomian 2022 mendatang, terutama yakni pemulihan tingkat konsumsi rumah tangga dan pulihnya kinerja industri manufaktur.

Lebih lanjut, Royke menyampaikan pendorong pertumbuhan ekonomi di 2022 juga didorong oleh kinerja ekspor yang pada triwulan III/2021 yang terus membaik sampai triwulan IV. Hal ini didukung dengan meningkatnya harga komoditas.

Selain itu, upaya reformasi struktural untuk meningkatkan kepercayaan investor dan menarik investasi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di 2022 mendatang.

“Serta yang masih berjalan yaitu dukungan kebijakan fiskal, moneter, termasuk melalui lanjutan program PEN,” ujarnya.

Menurut Royke, jika kondisi ini terus terjaga, bukan tidak mungkin Indonesia akan memiliki kebangkitan ekonomi yang lebih kuat di 2022. “Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 berada di level 5 persen hingga 5,5 persen,” imbuhnya.

Hal ini seiring dengan upaya pemerintah dalam menangani Covid-19 melalui program vaksin dan pembatasan yang telah menunjukkan hasil yang baik, sehingga kasus Covid-19 sudah terkendali.

Royke menuturkan, hingga September 2021, tidak ada lagi kota yang berstatus PPKM darurat level 4. Dengan kondisi seperti ini, akan mendorong meningkatnya aktivitas masyarakat. “Sehingga kami memiliki keyakinan bahwa di kuartal IV tahun ini kondisi ekonomi akan semakin membaik,” ucapnya.

Selain itu, Royke menjelaskan indikator ekonomi yang terus menunjukkan momentum pemulihan. Salah satunya Purchasing Managers’ Index (PMI) dari sektor Manufaktur di Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah atau tembus rekor baru, yaitu 57,2 pada Oktober 2021.

Untuk menyambut potensi peningkatan kinerja ekonomi itu, BNI sudah mempersiapkan beberapa strategi. Pertama, BNI akan memperluas kredit.

Ekspansi kredit ini dilakukan di semua lini bisnis banking, baik korporasi maupun UMKM. Royke menuturkan, bahwa kedua ranah tersebut akan menjadi ekspansi BNI ke depan.

Kedua, Royke menyampaikan bahwa perseroan memiliki program spesial yang mengarah ke depan, yakni program Xpora. Ketiga, meningkatkan dan mempercepat transformasi digital.

“Dengan fokus mobile banking untuk konsumernya, BNI Direct untuk bisnisnya, dan juga open API untuk memperluas kolaborasi dengan ekosistem. Jadi, kita punya konsumer, wholesale, BNI Direct dan ekosistem itu kita perkuat digital,” jelasnya.

Keempat, BNI akan memfokuskan untuk meningkatkan kapabilitas di anak perusahaan, termasuk untuk menyelesaikan akuisisi bank menjadi bank digital pada 2022.

“Karena ini memang salah satu rencana kita, di mana ada segmen yang belum kita bisa tap dan mau enggak mau kami harus bangun suatu bank digital supaya bisa melengkapi portofolio kita ke depan,” terangnya.

Kelima, BNI akan menjajaki potensi lain guna memperkuat peranan BNI sebagai bank yang memiliki kapasitas global sesuai dengan amanah pemegang saham.

BANK DIGITAL

Khusus untuk pengembangan bank digital, perseroan sudah mulai merintis pengembangan ekosistem sejak beberapa waktu terakhir. Salah satunya yakni melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM terkait dengan sinergi dukungan ekosistem keuangan koperasi.

Ada lima poin dari isi nota kesepahaman tersebut. Pertama, pengembangan kapasitas SDM koperasi dalam rangka peningkatan literasi keuangan. Kedua, melakukan publikasi dan sosialisasi program kerja. Ketiga adalah pertukaran data dan informasi.

Sementara itu, poin keempat adalah mendorong digitalisasi dan pengembangan usaha koperasi melalui bisnis branchless banking BNI Agen46, dan kelima memberikan dukungan alternatif pembiayaan bagi anggota koperasi.

Pada kesempatan ini, BNI menyediakan tiga layanan keuangan digital untuk pengembangan koperasi, di antaranya melalui Branchless Banking (BNI Agen46), Cash Management, serta Electronic Data Capture (EDC) atau QRIS.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir menuturkan dengan menjadi semakin digital, koperasi akan memperoleh banyak keuntungan dengan layanan digital BNI. “Koperasi akan memperoleh keuntungan atas setiap transaksi yang digunakan,” ujarnya Selasa (23/11).

Ronny menambahkan koperasi akan memiliki bisnis yang berbeda dari bisnis koperasi saat ini. Selain itu, koperasi tidak hanya melayani anggotanya, tetapi juga masyarakat luas lainnya, yang suatu saat bisa menjadi anggota baru dari koperasi tersebut lewat branchless banking Agen46.

Di sisi lain, BNI turut mendukung momentum pemulihan ekonomi Indonesia salah satunya dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki suku bunga 6 persen per tahun, dengan jangka panjang lima tahun, serta nominal maksimal hingga Rp500 juta.

Terlepas dari upaya pengembangan ekosistem koperasi ini, BNI juga akan serius untuk mengembangkan anak usaha di bidang bank digital. Kehadiran anak usaha bank digital ini diyakini akan membawa perseroan ke tingkat layanan perbankan yang lebih tinggi.

“Transformasi digital itu salah satu strategi utama bagi kami untuk melayani nasabah lebih baik untuk mencapai tujuan yang menjadikan bank memiliki kinerja yang sustain dan profitable untuk jangka panjang,” ungkap Royke.

Saat ini, kata Royke, mayoritas bisnis BNI masih berasal dari wholesale banking. Oleh karena itu, BNI inisiatif digital secara organik akan memfokuskan pada tiga area.

Pertama, peningkatan mobile banking. Kedua, penguatan transaksi platform banking melalui BNI Direct. Ketiga, kolaborasi dengan ekosistem lain dengan mengembangkan platform API atau open banking.

Selain itu, bank pelat merah dengan kode saham BBNI itu telah membuat kesepakatan awal, di mana perseroan ingin memiliki bank digital yang memiliki teknologi dengan pembiayaan yang relatif rendah.

“Saat ini kami telah membuat kesepakatan awal, kami ingin mempunyai bank digital yang teknologinya tinggi dengan cost yang relatif rendah. Ini akan menjangkau banyak target market yang belum kami tap selama ini,” ucapnya.

Royke menyatakan bahwa perseroan memiliki visi agar bank digital juga bisa fokus untuk segmen UMKM.

“Terutama yang tradisional UKM yang saat ini mungkin terjebak dengan pinjaman online. Kami coba bantu nanti dengan teknologi sehingga operating cost-nya relatif rendah,” katanya.

Selain itu, dengan adanya bank digital tersebut juga berdampak pada suku bunga yang bisa ditekan. Dengan demikian, langkah ini akan membantu pelaku UMKM yang mempunyai potensi untuk tumbuh ke depan.

“Karena pertumbuhan masa depan kita masih akan kita harapkan di masa depan adalah dari dari segmen UKM,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu juga sejalan dengan tujuan BNI untuk mendukung faktor environmental, social, and governance (ESG), yakni memberikan dampak kepada masyarakat. Royke berharap, dengan menerapkan model bisnis seperti ini akan jauh lebih efisien.

Sementara di tahun depan, Royke yakin bahwa perseroan akan tetap tumbuh lebih agresif dengan suku bunga yang diharapkan bisa bertahan dengan cost of fund yang rendah.

“Sehingga kita bisa melayani nasabah dengan suku bunga yang murah. Kami juga melakukan banyak efisiensi dengan mendigitalkan banyak proses, ini akan bagus sekali untuk menjangkau banyak masyarakat supaya bisa terlayani dengan layanan perbankan BNI,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.