Bisnis, JAKARTA — Pembengkakan subsidi energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) menjadi kekhawatiran yang terus terjadi, apalagi jika kenaikan harga minyak mentah dunia tidak diikuti dengan penyesuaian harga di dalam negeri. Akibatnya, konsumsi BBM bersubsidi dipastikan melonjak sehingga alokasi subsidi dan kompensasi makin besar.
Lihat saja data yang disampaikan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Dalam 5 bulan pertama saja atau per 31 Mei 2022, konsumsi Pertalite telah mencapai 11,69 juta kiloliter (KL) atau 50,74 persen dari kuota yang ditetapkan dalam APBN sebanyak 23,04 juta KL.
Selanjutnya, realisasi penyaluran solar telah mencapai 6,76 juta KL atau 44,77 persen dari kuota 15,10 juta KL. Sementara itu, minyak tanah telah tersalurkan 0,20 juta KL atau 41,67 persen dari kuota 0,48 juta KL.
Baca juga: Pengenaan Cukai BBM, Cara Jitu Pemerintah Tekan Konsumsi Minyak?