Bisnis, JAKARTA — Kinerja aset-aset investasi berbasis sukuk relatif lebih kuat dibanding instrumen surat utang konvensional, seperti obligasi atau surat utang negara. Meskipun demikian, instrumen sukuk masih menghadapi tantangan likuiditas dan pangsa pasar yang terbatas.
Berdasarkan data PT Penilai Harga Efek Indonesia atau PHEI per Rabu (13/4), indeks sukuk Indonesia atau Indonesia Sukuk Index Composite (ISIXC) masih mampu mencetak return sebesar 0,71 persen sepanjang tahun berjalan 2022 atau secara year-to-date (YtD).
Indeks komposit ini merupakan gabungan atas kinerja seluruh instrumen sukuk yang diterbitkan di Indonesia, baik oleh pemerintah maupun korporasi. Positifnya kinerja indeks ini tidak terlepas dari kinerja positif pada indeks sukuk negara dan korporasi yang menjadi pembentuknya.
Indeks sukuk negara, yakni Indonesia Government Sukuk Index (IGSIX) Total Return tercatat meningkat 0,70 persen, sedangkan sukuk korporasi atau Indonesia Corporate Sukuk Index (ICSIX) Total Return berhasil tumbuh lebih tinggi, yakni 1,49 persen YtD.