Syngenta: Produksi Jagung Naik 2 Kali Lipat dalam 2 Dekade

Sebagian besar petani jagung di Indonesia adalah para petani kecil yang luas lahan rata-rata hanya 0,5 hektare.

Zufrizal

9 Des 2021 - 15.45
A-
A+
Syngenta: Produksi Jagung Naik 2 Kali Lipat dalam 2 Dekade

Petani memanen tanaman jagung./Antara

Bisnis, JAKARTA — Perusahaan di bidang bibit dan teknologi pertanian Syngenta mencatat bahwa dalam 2 dekade terakhir ini telah terjadi peningkatan produksi jagung di Indonesia dari semula 9,5 juta ton pada 2000 menjadi menjadi 19,7 juta ton pada 2020. 

Provinsi Jawa Timur merupakan produsen jagung tertinggi dengan 1,05 juta hektare lahan dan produktivitas mencapai 5,3 juta ton per tahun, diikuti oleh Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Gorontalo. 

"Peningkatan pesat produktivitas pertanian jagung di Indonesia ini, membuat Indonesia kini adalah negara pengekspor jagung yang terbesar di Asia Tenggara. Tentu ini membanggakan kita semua, dan Syngenta berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari pertumbuhan jagung nasional," ujar Fauzi Tubat, Head of Seed Business Syngenta Indonesia, dalam acara Media Gathering seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/12/2021).

Kazim Hasnain, General Manager Syngenta Indonesia, menambahkan bahwa di tingkat dunia, Indonesia masuk ke dalam delapan besar negara produsen jagung. 

Sebagian besar petani jagung di Indonesia adalah para petani kecil yang luas lahan rata-rata hanya 0,5 hektare. Agar para petani jagung dapat mencapai produksi yang sesuai dengan target pemerintah, Syngenta Indonesia turut berperan dengan memproduksi benih jagung hibrida unggulan.

 

Benih unggulan ini dibuat melalui riset yang panjang dan sesuai dengan kondisi lahan petani dan cuaca di Indonesia serta menjadi solusi untuk hama dan penyakit tertentu yang menyerang tanaman jagung, seperti busuk batang, bulai, dan memiliki produktivitas yang tinggi. 

Fauzi menjelaskan bahwa salah satu komitmen Syngenta dalam menjalankan aktivitasnya adalah The Good Growth Plan (GGP). The Good Growth Plan adalah kerangka program pertanian berkelanjutan Syngenta yang pertama kali diluncurkan pada 2013 dalam wujud 6 komitmen. 

Keenam komitmen itu telah mencapai tujuannya pada 2020 dengan keberhasilan 14 juta hektare lahan pertanian berhasil diselamatkan dari degradasi, dan keanekaragaman hayati meningkat di 8 juta hektare lebih lahan pertanian.

Good Growth Plan kini telah diakui menjadi program keberlanjutan yang paling komprehensif yang berfokus pada petani dan lahan pertanian.

Pertengahan 2020, program Good Growth Plan melanjutkan evolusinya dengan empat komitmen baru yang harus dicapai hingga 2025. Komitmen baru itu berambisi mengurangi jejak rekam karbon pada pertanian dan membantu petani menghadapi pola cuaca ekstrim yang disebabkan oleh perubahan iklim global. 

Empat komitmen baru Good Growth Plan tersebut adalah mempercepat inovasi bagi petani dan alam, mengusahakan pertanian yang netral karbon, membantu pekerja pertanian tetap sehat, dan selamat, dan bermitra menciptakan dampak.

"Tantangan perubahan iklim semakin nyata. Kami di Syngenta menanganinya dengan berlandaskan pada Good Growth Plan yang diharapkan akan berdampak secara global," ujar Midzon Johannis, Head of Business Syngenta Indonesia.

MENJADI MOMENTUM

Terkait dengan pandemi yang sudah berjalan hampir 2 tahun di Indonesia, kata Kazim, perusahaan menjadikannya sebagai momentum untuk berinovasi.

"Disrupsi atau perubahan industri pertanian menjadi fokus bagi kami sebagai pendamping petani Indonesia," kata Kazim Hasnain, General Manager Syngenta Indonesia

Syngenta yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1960-an menjadikan tantangan masa pandemi sebagai momentum untuk menciptakan peluang-peluang dan inovasi baru. 

Disrupsi atau perubahan industri pertanian menjadi fokus perhatian Syngenta untuk terus mempertahankan kontribusinya melakukan pendampingan bagi masyarakat petani di Indonesia. 

Digitalisasi kini menjadi salah satu solusi pada semua sektor, terutama pada masa pandemi saat semua aktivitas tatap muka dibatasi secara ketat. Untuk itu, Syngenta Indonesia terus berinovasi memaksimalkan peran teknologi komunikasi digital untuk menjangkau dan memberikan edukasi pendampingan kepada petani. 

Lebih dari 153.000 petani telah terlibat dalam kegiatan virtual dari Syngenta selama masa pandemi sehingga petani tetap dapat belajar mengenai praktik pertanian yang baik dan tepat mempertahankan produktivitas, dan berbagi pengetahuan strategi pangan yang baru. 

Syngenta Learning Center (Pusat Pelatihan Pertanian Syngenta).-Syngenta

Syngenta Indonesia memaksimalkan pemanfaatan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan Twitter untuk terus mempertahankan komunikasi dengan petani. 

Melalui platform media sosial ini tim Syngenta memberi berbagai info terkait praktik pertanian yang baik, peningkatan produktivitas petani, teknologi pertanian terbaru dan juga penggunaan produk perlindungan tanaman yang tepat agar kesehatan petani tetap terjaga. 

Pada masa pandemi ini, semua upaya Syngenta dalam mendampingi petani secara maksimal tidak lepas dari peran para karyawan, terutama yang berada di lapangan.

Sebagai ujung tombak perusahaan yang berinteraksi langsung dengan para pahlawan pangan, tim Syngenta di lapangan dituntut untuk tetap sehat baik fisik maupun mental. Ini bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat pandemi tidak hanya membawa dampak pada kesehatan fisik, tetapi juga psikis atau mental karena terbatasnya aktivitas sosial. 

Oleh karena itu, Syngenta menempatkan prioritas kesehatan fisik dan mental ini sebagai hal yang utama.

"Kami menerapkan protokol kesehatan untuk semua tingkatan produksi, meluncurkan program EAP [employee assistance program] untuk membantu staf dan karyawan menghadapi dampak emosional dari pandemi, dan menerapkan office based on hybrid. Produktivitas tetap berjalan 100 persen meski sebagian harus WFH [work from home]," ujar Letran Silalahi, Head of Human Resource Syngenta Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.