Bisnis, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) lebih memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dalam pertemuan pada Rabu (21/7/2022). Sikap yang kontras dengan rekan bank sentral lainnya itu diputuskan meskipun proyeksi inflasi meningkat di atas 4,5 persen.
Sikap BI menunjukkan bahwa Indonesia tidak perlu terburu-buru mengikuti tren kenaikan suku bunga yang dimulai oleh Federal Reserve dan bank sentral di negara maju lainnya hingga merembet ke kawasan Asia.
Keputusan itu di luar ekspektasi para analis yang meyakini keluar dari kebijakan moneter longgar, mengikuti yang dilakukan oleh bank sentral di negara Asean, seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20 - 21 Juli mengatakan bank sentral mempertahankan suku bunga pada tingkat 3,50 persen.